Kepala Salsa berdentum hebat, ia merasakan pusing yang luar biasa. Dengan sekuat tenaga Salsa membuka mata. Salsa memperhatikan sekitarnya, ruangan itu terlihat terbengkalai. Di mana? Salsa hanya ingat kalau dia bertengkar dengan Alga dan memilih untuk keluar dari mobil, dirinya yang terus melangkah tanpa arah seketika merasakan sakit yang luar biasa pada punggungnya. Ada yang memukul Salsa dari belakang hingga ia pingsan.
Larut dalam lamunannya membuat ia terkekeh, apa sekarang nasibnya untuk mati? Air mata perlahan mengalir mengingat ada janin yang tumbuh di dalam perutnya.
"Maaf," katanya lirih.
Brak!
Dobrakan pintu terdengar, Salsa melihat beberapa orang yang masuk dan ada dua pria yang menggunakan masker.
"Hai, cantik," sapa salah satu lelaki yang bermasker, ia mendekati Salsa.
Dalam diam Salsa menatap intens lelaki itu, kemudian tertawa remeh membuat para lelaki itu bingung.
"Hallo juga, cowok tisu," balas Salsa, lelaki itu terdiam lalu terkekeh.
"Jadi lo inget?"
Salsa mengangkat kedua bahunya. "Atau perlu gue sebut dengan Nanang?" kata Salsa penuh penekanan.
Plak!
Sebuah tamparan menghampiri pipi Salsa. Dagu Salsa dicengkram kuat, lelaki itu melepas maskernya. Terlihat jelas wajahnya dengan bekas luka yang menghiasi mata. “Apa perlu gue bunuh
dia langsung?” tanyanya pada lelaki bermasker lainnya.Salsa hanya diam mengamati, lelaki itu pasti bosnya.
"Jangan," jawabnya singkat.
Mendengar itu Nanang melepas cengkramannya, Salsa tersenyum miring. ia bersandar pada kursi dengan santainya. Tali yang mengingatnya sejak tadi berusaha ia lepas secara diam-diam.
"Kenapa jangan?" tanya Salsa, lelaki itu menyuruh Nanang mundur. Ia berdiri tepat di hadapan Salsa.
"Lo nggak pantas untuk mati."
"Oh, ya? Karena lo suka sama gue?" Tanya Salsa berhasil membuat lelaki itu menatapnya tajam.
"Kenapa diam? Gue bener, kan? Keenan Volker," kata Salsa penuh penekanan. Gadis itu menyeringai.
Salsa sangat tahu siapa lelaki dibalik masker yang berdiri menjulang di hadapannya saat ini. Dari informasi yang tentunya didapat dengan mudah olehnya dari Aneska membuat Salsa yakin akan apa yang ia ucapkan tadi.
❁❁❁❁❁
Lelaki memakai masker buff itu tergelak, dia tidak pernah terpikirkan kalau Salsa berhasil mengetahui identitas aslinya.
Keenan menangkup kedua pipi Salsa, menatap gadis pujaannya dari dekat. Mata indah milik Salsa begitu memikatnya, ia tidak bisa lepas dari manik itu.
Salsa menahan napas ketika Keenan semakin mendekatkan wajah ke arahnya. Seringaian Keenan menjadi terlihat begitu jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SALSA (LENGKAP✓)
Adventure[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE. Note : Mohon b...