Hari libur telah tiba, Alga masih betah untuk bermalas-malasan di kasur dengan sang istri yang memeluknya. Namun, sinar mentari ternyata membuat Salsa yang sedang asik tertidur menjadi sedikit terusik. Perlahan Salsa membuka matanya sembari mengerjap beberapa kali.
"Sayang..." panggil Salsa dengan suara serak khas bangun tidur.
Panggilan itu ternyata mampu membuat Alga bereaksi, ia membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah sang istri. "Hai," sapa Alga yang langsung memberikan kecupan selamat pagi.
"Ih! Jauhan sana, Alga bau," keluh Salsa yang mendorong tubuh sang suami.
Alga yang didorong hanya bisa pasrah karena beberapa hari terakhir Salsa selalu mencoba menjauhinya dengan alasan dia bau, padahal Alga mencoba mandi berkali-kali agar bau yang dimaksud hilang. Nyatanya hal itu tidak membuat Salsa berhenti mengeluh dan menjaga jarak darinya.
"Alga bau di mananya, sih?" Tanya Alga yang beranjak duduk, ia memperhatikan sang istri yang sudah turun dari ranjang dengan keadaan polos tanpa sehelai benang pun.
Alga menghela napas berkali-kali, Salsa terus mengeluh kepanasan hingga melepas pakaiannya. Perut yang semakin membesar membuat Alga menjadi semakin terpesona, ia berusaha dengan keras untuk tidak melakukan apa pun terhadap Salsa. Namun, karena godaan yang begitu kuat membuat tangannya kadang jahil dan menyusuri tubuh Salsa hingga membuat wanitanya menjadi marah.
"Alga pokoknya bau! Salsa mau mandi dulu."
Salsa berjalan menuju kamar mandi dengan suasana hati yang baik, Alga yang memperhatikan dalam diam menjadi tersenyum. "Lucu banget jalannya kayak penguin hamil." Alga berucap tanpa sadar hingga detik berikutnya ia mengerjap mata. "Eh, emang penguin hamil lagi jalan itu kayak gimana?" Heran Alga pada dirinya sendiri.
Baru juga pagi, ada aja pikiran aneh yang tidak jelas berputar di otaknya.
❁❁❁❁❁
Alga mendekat ke arah Salsa yang sedang sibuk dengan cemilannya sembari menonton televisi, ia ingin sekali meraih sang istri ke dalam pelukannya. "Sayang..."
Dehaman halus diberikan sebagai jawaban, Salsa menatap bingung ke arah Alga sampai tak sadar kepalanya menjadi miring ke kiri. "Kenapa?"
"Mau peluk boleh?" Tanya Alga dengan wajah memohon.
Dengan cepat Salsa menggeleng pelan. "Nggak mau kamu bau."
"SALSA... ABANG DATANG!"
Suara nyaring dari Zidan membuat Salsa maupun Alga menengok ke arahnya. Dengan senyuman yang cerah, Salsa langsung berlari kecil menghampiri abangnya untuk memberikan pelukan hangat.
Alga yang melihat itu memutar bola matanya kesal. Kenapa harus selalu Zidan, sih? Batin Alga ingin sekali berteriak karena selalu saja lelaki congkak itu yang ditempeli sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SALSA (LENGKAP✓)
Приключения[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE. Note : Mohon b...