"Aneska!"
Ketika merasa namanya di panggil seseorang, Aneska memalingkan wajahnya dan menatap siapa yang datang menghampiri.
Zidan langsung berdiri di depan Salsa dengan Oliver yang berhadapan langsung dengan Aneska, sedangkan Alga dia ternyata ada urusan di kantor guru yang mengharuskan dirinya berdiam di sana tanpa istirahat ke kantin.
"Wow," kagum Aneska kemudian tersenyum dengan ekspresi mengejek.
"Ini ada apa sebenarnya," Tanya Lucas yang baru saja datang dengan inti Charon yang lain.
Aneska tertawa remeh melihat siapa saja yang datang bahkan untuk sekedar melindungi Salsa. Aneska mencari celah untuk memandang Salsa, ketika pandangan kedua perempuan itu bertemu dengan jahil Aneska menaikkan satu alisnya ke atas untuk menggoda Salsa.
Dengan langkah terburu-buru Salsa maju dan menyingkirkan kedua kakaknya yang berada di depannya. Langkah Salsa berhenti di hadapan Aneska.
"Nirwasita..."
Salsa menghentikan ucapannya sejenak.
"Berhasil menjadi rumah yang baik untuk kita."
Dengan pelan tapi pasti Salsa melanjutkan ucapannya yang ternyata di iringi oleh seorang Aneska.
Mendengar perkataan yang mengalun dengan pelan keluar dari mulut Aneska membuat air mata Salsa mengalir secara perlahan. Aneska yang melihat itu ikut mengalirkan air mata miliknya.
"Jangan nangis, goblok!" Protes Aneska seraya terkekeh dan mengusap air mata di pipi Salsa.
"A-am..anda," dengan hati-hati Salsa berucap membuat Aneska tersenyum namun air matanya kembali mengalir.
"Iya, gue di sini," ucap Aneska tanpa menghilangkan senyuman yang ada di wajahnya.
Salsa tidak bisa menahan tangisannya tiba-tiba kantin menjadi tidak sunyi lagi akibat suara tangis Salsa yang melengking.
"Huwaaaa!!"
"Loh dek." Oliver dan Zidan langsung mendekat karena kaget adeknya menangis dengan lantang.
"Sal," panggil Tanisha yang juga mendekati Salsa.
"Lo apain adek gue?" Tanya Zidan tidak suka menatap Aneska.
Lucas yang melihat itu berusaha untuk mendekat namun lengannya di tahan oleh Viva yang tiba-tiba datang entah sejak kapan.
"Ada apa ini kak?" Tanya Viva dengan polosnya namun hanya di respon tatapan oleh Lucas sebelum tatapan tersebut kembali fokus kepada Salsa yang masih setia menangis.
"Huwaaaa!!!"
Salsa semakin menyaringkan air matanya sedangkan Aneska hanya tertawa pelan dengan air mata yang juga tidak berhenti keluar. Dengan gerakan cepat Salsa langsung memeluk Aneska dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SALSA (LENGKAP✓)
Adventure[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE. Note : Mohon b...