Episod 22.Bab 2

74 11 0
                                    

Bab 2:

Rahasia hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahasia hati.
.
.
.
.
.

Pagi hari Mahira mengajakku pergi kesekolah Harinna tuk menangani kasus perundungan disekolahnya.

Diperjalanan hanya rasa canggung yang ada diantara kami. Mahira sibuk mengendari mobil, Harinna yang sibuk melihat gawainya dan Aku yang tentu canggung dengan mereka.

Diperjalanan tak ada sepatah kata pun dariku dan mereka. Aku hanya- beberapa kali bertukar pesan pada Hyenna untuk jangan memikirkan apapun. Beberapa kali diriku melihat Mahira yang menyetir, mungkin segala hal tentang kami memang berbeda-
namun ketika pertama kali ia menyempatkan diri tuk pergi kesekolah
Harinna dan mau mengurus masalah Harinna membuatku sedikit merasa ada kesamaan diantara kami berdua.

Mungkin itulah yang kupikirkan diperjalanan kesekolah Harinna.

Selang beberapa menit Mahira memarkirkan mobilnya dan turun tanpa membuka obrolan dengan kami. Begitu juga Aku dan Harinna yang hanya diam dan mengikutinya turun.

Harinna saat itu memakai pakaian bebas dan tak memakai seragam kumuhnya. Ia berjalan di belakangku.

"Kamu kok dibelakang. Rin?"Harinna mlirikku dan menggeleng lemah sebagai jawaban, ia menunduk dan masih tak mau berjalan berdampingan denganku.

Mahira sedari tadi didepan kami kemudian berhenti dan menoleh wajahnya kearah Harinna. Kontak mata antara Harinna da Mahira ada, itu membuat Harinna sontak berdiam diri ditempat itu.

"Gapapa kok, Rin. Ini pasti cepet diselesaiin, Kamu tenang aja." Mahira memegang tangan Harinna dan tersenyum.

Bukannya tadi ia mencoba membuat Harinna tenang. Pikirku.

Senyumku terbit secara perlahan, Aku senang bagaimana Mahira bisa membuat Harinna nyaman seperti itu.

Kami berjalan berdampingan sebelum netraku melihat beberapa anak murid yang menatap tajam kearah kami.

Aku melihat memang beberapa murid tampak seperti takut kedatangan kami.
Namun saat mataku tertuju pada- beberapa anak-anak populer disebrang sana yang melihat kami dengan menyilangkan tangannya, Aku menghela napas. biasanya anak-anak populer akan bertindak seperti sok paling berkuasa dan menindas.

Mungkin saja ia adalah sekelompok orang yang membuat tindakkan diskriminasi kepada adikku.


......

Aku duduk bersama Harinna menunggu Mahira keluar dari ruang kepsek. Sementara Mahira keruang kepsek Aku mulai sedikit mengulik perundungan yang dialami Harinna.

"Selain motif kemarin, Kamu emang ngelakuin apa aja?"Aku bertanya pada Harinna sekali lagi, Harinna mulai mulai berpikir keras.

"Aku gatau si, tapi kayaknya dia gasuka kalau ada orang yang lebih baik dari dia."

"Kamu doang yang dibully mereka." Tanyaku.

The Secret Within the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang