Episod 34, Bab 3

48 10 1
                                    

Rahasia hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahasia hati.
.
.
.
.
.

Aku masuk kerumah, melangkah tanpa ragu, ponsel saat ini yang sedang kumatikan kutaruh ke sembarang tempat dirumah ini. Aku menghela napas dan masuk begitu saja.

"Harinna."Aku memanggil Harinna dengan nada tinggi.

Teriakkanku sepertinya tak terdengar.

"Rin, Hyenna."Tak ada jawaban membuatku bingung, Aku memanggil mereka lagi berulang kali hingga, Aku yang sedikit lelah akhirnya kuberusaha tuk terpikir kalau bisa saja mereka tlah tidur, jadi kuputuskan tuk menghiraukan setidaknya Aku mulai mananyakannya mereka lewat ponsel genggamku yang tadi kutaruh kesembarang tempat.

Rumah ini sepi dan suram, kamar Harinna dan Hyenna pun dikunci, jadi kuputukan bebersih rumah sedikit sebelum mulai tertidur.

Aku menyalakan setiap lampu rumah dan membuka lemari pakaian. Lalu Memakai baju piyama, dan mulai membaringkan diri di ranjang dan tidur, tanpa berpikir hal lainnya yang akan terjadi.

Malam itu rasanya Aku tidak bisa menahan diri tuk tak tidur lagi.

Kepalaku pusing seperti hampir meledak, kantung mataku semakin terlihat, dan Aku tidak bisa fokus hingga membuat emosi seperti tadi.









...........

Gempa bermagnitud 4,8 mengguncang Bogor pada Minggu (9/9/2012) dini hari. Hingga hari ini, dilaporkan 560 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Pagi ini Aku membaca berita sebentar yang ada di koran, tentang gempa yang melanda di bogor. Koran ini baru kubaca pada akhir september, tentu saja Aku sedikit terperangah.

Pantas saja hari-hari sebelumnya begitu membuatku pusing. Pikirku.

Rumah ini masih kosong, dan Aku memasak nasi goreng tuk kumakan sendiri dan bersiap pergi bekerja dengan menaiki kendaraan ojek yang yang kulambaikan dijalan.

Untunglah pagi ini tak terlalu banyak hal yang mengesalkan dan membuatku emosi begitupun juga diperjalanan tempatku bekerja, namun Aku sedikit bingung karna Harinna tak ada dirumah begitupun dengan Hyenna, Aku megirimi dirinya pesan dan menelponnya beberapa kali, namun ia tak menjawab.

Walaupun Aku mengkhawatirkan mereka, Aku tentu harus pergi bekerja terlebih dahulu, jadi Aku putuskan akan menelpon mereka lagi nantinya.







.......

Sesampainya di kafe tak biasanya Aku melihat suasana yang begitu tentram, suasana kafe yang bahkan tak ramai pengunjung berdatangan.

Aku membuka kafe dan dan langsung bersiap di ruang ganti. Aku hari ini berniat membatasi pergerakan dan pembicaraanku dengan Mas arya dan Bima.

The Secret Within the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang