Episod 31, Bab 3

57 12 1
                                    

Rahasia hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahasia hati.
.
.
.
.
.

Layar ponsel kumatikan seketika, ketika seorang lelaki memakai jas putih depan pintu mengalihkan eksistensiku, kami beradu pandang sebelum akhir
nya diriku terperangah dan mulai terperanjat. Lelaki tua yang sepertinya lebih tua dari Papa angkatku itu mengembangkan senyuman kearahku.

"Permisi, apakah ini dari keluarga Dilla Danurdara."Ia menjeda kalimatnya, menungguku menjawab pertanyaan yang dikelontarkan olehnya.

"Iya, Dok.."Aku menjawabnya dengan
ukiran senyuman yang kucetak diwajahku, walaupun jika boleh jujur
Aku sungguh tak bisa tenang.

Aku berjalan kearahnya, namun ketika
Aku mendekat dengan lelaki tua dengan kulit berkeriput yang dipanggil Dokter itu, tak lagi mengembangkan senyumannya, membuat degup jantung diriku kian terusik. "Yasudah.., mari ikut saya sebentar."Ucapnya, ia membu
ka pintu ruang icu dan keluar lebih dahulu. Aku menyeka wajahku dan merapikan rambutku yang kini sedikit berantakan dan perlahan keluar mengekori lelaki yang dipanggil Dokter itu.

Bunyi sepatu milik sang dokter begitu mengusik telingaku, langkahnya yang
terdengar begitu nyaring dan konsisten
memberikan segala macam menjadi tak
terdengar ditempat ini. Bunyi itu sama
seperti bertahun-tahun lalu ketika diriku masih anak-anak, bunyi yang begitu mengusik dan mencekik membuat diriku selalu cemas dan jantungku yang berdegup kencang.

Dengan kemauan yang kuat, Aku berusaha mengejar langkah lelaki tua didepanku. Kakiku begitu lemas, dan badanku seperti mengalami getaran hebat namun tetap Aku harus bisa mengikuti lelaki tua ini berjalan.

"Sebelah sini Mbak..."Lelaki tua itu menyuguhkan diriku kesebuah
ruangan tak terlalu besar dan kecil.

Aku memasuki ruangan itu dan duduk
didepan meja besar tempatnya bekerja,
Begitupun dirinya yang ikut duduk di
hadapanku.

Tanpa berlama-lama Lelaki tua didepanku menyampaikan tujuannua berbicara padaku"Baiklah. Mbak, tanpa berlama-lama Saya akan menjelaskan penyakit yang dialami pasien."Ujarnya, Aku hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Pasien atas nama, Dilla, sepertinya mengalami penyakit Leukimia Myeloid Akut, mungkin memang ini biasa terjadi diumur 60 tahun keatas, namun bisa juga pada usia dua puluhan."Aku tak salah dengar, penyakit yang sepertinya tak asing kudengar menyapa ketelingaku. Astaga mengapa Dokter ini berbicara yang tidak-tidak.

"Tapi, Pak. Adik Saya tak pernah merokok dan tidak pernah terpapar bahan kimia berbahaya lainnya, bahkan dia adalah anak yang sehat."

"Bisa saja ini terjadi akibat Keluarga pasien yang mungkin punya riwayat
penyakit yang sama, atau mungkin saja
menderita kelainan genetik."

"Apakah pasien punya keluarga yang
memiliki riwayat penyakit yang sama?"
Tanya sang Dokter.

"Saya gak tahu pasti.., keluarga kami
mengalami kecelakaan saat kami masih
kecil."Ia mengehela napas dan mengembangkan senyumannya.

The Secret Within the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang