I.N.A.L - 05

45 1 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~

Jangan lupa komentar tiap paragraf ~

Happy reading ~

"Gue udah lama gak liat Lo bareng Gala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah lama gak liat Lo bareng Gala. Lo masih pacaran 'kan sama dia?"

Penggerakan Aishia yang bergulat dengan mesin pistol tatto ditangannya berhenti sejenak. Di hadapannya sudah ada seorang gadis yang tengah berbaring di kursi khusus.

"Masih." Aishia kembali bergulat dengan kegiatannya.

Sienna— gadis yang berbaring sambil menahan rasa sakit yang ditimbulkan jarum dari mesin tatto Aishia itu hanya memutar bola matanya malas.

"Lo tuh antiromantic apa gimana sih? Perasaan gue liat-liat kayak gak pernah akur sama Gala," celetuk Sienna seraya menatap langit-langit ruangan.

"Lo kenapa tiba-tiba mau pasang tatto lagi? Gue kira Lo kapok." Aishia mengalihkan pembicaraan membuat Sienna menghela nafas jengah.

"Again?" Sienna menatap Aishia dengan tatapan perotes. Namun, gadis itu kembali mendengus sinis. "Awalnya mau kapok. Tapi gue jamin kali ini terakhir deh."

Aishia hanya mendengus geli mendengar jawaban temannya itu.

Jika bertanya bagaimana Aishia dan Sienna bisa saling mengenal dan berteman. Keduanya pernah satu sekolah saat masa SMP. Mereka dulu memang tidak sedekat sekarang, hanya saling tahu nama saja. Tapi sifat Sienna yang ekstrovert itu tidak bisa Aishia hindari.

Sienna yang baru pindah ke Jakarta bersama keluarganya setelah tinggal selama tiga tahun di jepang itu tiba-tiba datang ke studio tatto milik Aishia.

Aishia yang sebelumnya tidak pernah menerima pelanggan yang masih pelajar itu pun mau tak mau harus menghadapi Sienna yang memaksa ingin pasang tatto di perut sebelah kirinya. Seringnya Sienna datang ke studio jika senggang membuat keduanya menjadi dekat.

Tok tok tok!

Suara pintu yang di ketuk membuat kedua gadis didalam ruangan tersebut menoleh pada arah sumber suara. Tak lama kemudian seorang gadis memunculkan kepalanya.

Aishia melihat itu dengan tatapan tanya. "Kenapa, Jo?"

Jovanka— gadis yang menggunakan kaos putih oblong dengan celana jeans pendek yang hampir tertutupi oleh kaosnya, rambutnya yang dicepol asal menambah kesan manis pada penampilannya walaupun sederhana.

"Diluar ada Bu Vivyan, Kak."

Mendengar itu lantas Aishia mengerutkan keningnya. Kemudian menoleh pada Sienna yang masih setia berbaring di kursinya sebelum ia menoleh kembali kearah Jovanka.

"Kamu bisa terusin pekerjaan saya? Saya mau temui Mama," ujarnya sembari beranjak dari duduknya.

Aishia melepas sarung tangan berwarna hitam ditangannya. Lalu menatap Sienna. "Gue tinggal dulu yah, Sien?"

IT'S (not) APUS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang