[ FOLLOW SEBELUM BACA CI ]
"Cowok Lo selingkuh."
"Terus?"
"Bales dia. Jadiin gue pacar kedua Lo."
"Lo pikir gue mau?"
"Emang seorang Aishia Audrina Almaher bisa terima di selingkuhin sama cowoknya?"
Apus adalah bahasa sansekerta yang artinya boho...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo haus gak? Atau laper?"
Aishia memutar bola matanya malas. "Gue udah makan dikit tadi."
Luca membalikkan badannya menatap Aishia. "Oh yah? Gue kira makanan Lo gak ketelen tadi gara-gara kangen sama gue."
"Apaan sih Lo, ngaco," dengus Aishia.
Saat ini seperti janji Aishia tadi siang. Mereka tengah berada di apartemen Luca. Perasaan kesalnya terhadap Galanka yang tiba-tiba harus meninggalkan nya setelah apa yang ia lakukan pada Aishia tadi membuat Aishia muak.
Laki-laki itu terang-terangan mengkhawatirkan Syeela dan meninggalkan Aishia. Padahal Galanka sudah berhasil membuat gadis itu kembali merasakan kehadirannya dan sedikit melupakan masalah yang baru-baru ini membuat mereka kurang akur sebagai pasangan kekasih.
Aishia menjatuhkan bokongnya pada sofa panjang yang ada disana. Ia menghela nafas lelah seraya meletakkan tasnya sembarangan. Sementara Luca pergi masuk ke kamarnya.
Ting.
Suara notifikasi yang berasal dari handphone Aishia membuat pejaman mata gadis itu akhirnya terbuka. Ia menoleh kearah sumber suara dan meraih benda pipih yang kebetulan ada didekatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah membaca pesan dari Galanka, Aishia kembali meletakkan handphone nya seraya menghela nafas panjang tanpa berniat untuk membalas pesan dari laki-laki itu.
Yang tadinya Aishia berharap malam ini Galanka mau menghabiskan waktu bersama nya tanpa memikirkan hal lain, malah harus pupus begitu saja. Salah dan aneh emang kalo harus berharap sama seorang Galanka Mahardika pikirnya.
Kemudian ia menoleh pada Luca yang baru saja keluar dari kamar nya dengan tangan yang membawa satu botol sedang kaca. Laki-laki itu berjalan kearah kitchen bar nya lalu meraih dua gelas wine yang tersusun rapih di sana.
Pergerakan laki-laki itu tak luput dari perhatian Aishia, sampai akhirnya Luca berjalan menghampiri Aishia yang duduk anteng di sofa nya.
Ia meletakkan benda-benda kaca itu dari tangan nya ke meja didepannya. Ia membuka penutup botol kaca tersebut dan menuangkannya cairan yang ada didalamnya.
