I.N.A.L - 08

31 1 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~

Jangan lupa komentar tiap paragraf ~

Happy reading ~

Seorang gadis tengah menyibukkan diri dengan bercermin sembari menata rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis tengah menyibukkan diri dengan bercermin sembari menata rambutnya. Seragam sekolah kemeja putih lengan panjang dengan rok abu-abunya yang merekat ditubuhnya.

Tak lupa dasi garis-garis dan jas almamater berwarna merah maroon dengan logo Zaever di dada kanan jas tersebut menambah kesan rapih pada penampilannya.

Merasa sudah siap, gadis itu pun mengambil tas berwarna hitam yang terletak dimeja belajar nya. Ia juga meraih handphone nya yang masih menempel dengan kabel charger dimeja tersebut.

Dengan buru-buru ia berjalan keluar kamar. Ia berjalan menelusuri lantai dingin rumahnya hingga tubuhnya terantarkan pada sebuah bar kitchen.

Aishia— gadis yang mengenakan seragam rapih tersebut meraih segelas susu yang sudah disiapkan sang Mama sejak pagi tadi. Tak lupa ada roti dengan selai coklat yang menjadi teman makannya.

Vivyan sudah berangkat ke Solo sejak jam empat pagi tadi karena ada urusan pekerjaan. Wanita yang menjabat sebagai pemilik VA Parfum itu sudah biasa pulang pergi Jakarta-Solo untuk mengurus cabang toko parfum nya.

Alhasil Aishia juga sering sendirian dirumah karena Vivyan yang selalu pulang-pergi tak terjadwal.

Ting.

Tengah menikmati roti dan susunya, perhatian Aishia tertarik pada notifikasi handphonenya. Kerutan didahinya mulai terlihat saat ia menatap layar handphone.

Aishia mendecak sebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aishia mendecak sebal. Dengan cepat ia meminum habis susunya dan membawa sisa satu potong roti dari piring. Ia berjalan kearah pintu rumahnya untuk memastikan bahwa Luca benar-benar ada didepan rumahnya. Ia akan memarahi habis-habisan laki-laki itu.

Namun saat ia membuka pintu rumahnya, tidak ada siapapun disana. Kerutan di dahi Aishia mulai terlihat lagi. Depan rumah? Rumah siapa maksudnya? Batin Aishia.

IT'S (not) APUS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang