I.N.A.L - 47 [END]

22 0 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~

Jangan lupa komentar tiap paragraf ~

Happy reading ~

"Gimana? Udah dapet kabar lagi dari Luca?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana? Udah dapet kabar lagi dari Luca?"

Pertanyaan dari Vivyan membuat Aishia menghentikan pergerakan nya saat ia sedang melipat baju-baju nya yang akan dimasukkan kedalam koper, gadis itu langsung meraih handphonenya lalu mengecek apakah sudah ada kabar lagi dari Luca atau belum.

Merasa belum mendapatkan balasan dari Luca, Aishia menggelengkan kepalanya lesu. "Belum."

Vivyan terdiam sejenak menatap prihatin pada Aishia. Wanita itu sudah mendengar cerita dari putrinya kalau ia baru memberitahu tentang ia akan pergi ke Milan.

Dan sejak malam dimana Aishia baru memberitahu Luca, tidak pernah ada respon apa-apa dari Luca untuk sekedar membalas pesan Aishia saja. Seharian ini Luca pun tidak ada kabar sama sekali. Laki-laki itu benar-benar marah sekarang, pikir Aishia.

Tadi siang Aishia mencoba untuk datang ke apartemen Luca namun laki-laki itu sepertinya tidak ada ditempat karena Aishia sudah berkali-kali memencet bel apartemen nya namun tak ada respon sama sekali.

"Besok kamu berangkat pagi 'kan?" Tanya Vivyan yang sudah duduk dipinggir kasur milik Aishia. Sebagai respon putrinya hanya mengangguk saja.

"Kalo gitu kamu istirahat yah, supaya besok gak telat," suruh Vivyan.

Belum ada pergerakan lagi dari Aishia, gadis itu masih duduk terdiam menatap kosong koper di depannya. Pikiran saat ini dipenuhi oleh Luca yang sejak kejadian malam itu mendiami nya hingga saat ini.

Ia benar-benar merutuki kesalahannya yang membuat Luca marah besar sekarang. Malam itu Ia tahu bahwa Luca ingin sekali melarangnya untuk pergi tiba-tiba, tapi Luca tak bisa melakukan itu mengingat Aishia akan pergi lusa.

"Apa Aish gak usah pergi aja ya, Ma?" Tanya Aishia

"Kenapa?"

"Luca marah banget kemaren."

"Dia pasti cuma kaget aja, darling."

"Dia gak ada kabar lagi sampe sekarang padahal Aish mau berangkat besok pagi."

Vivyan terdiam menghela nafasnya lalu mengusap surai lembut Aishia. "Kamu istirahat supaya besok bangunnya seger."

"Gimana kalo dia masih marah sampe besok, sampe Aish pergi pun dia gak ada dateng?" Keluh Aishia.

Vivyan menatap Aishia lekat. "Ini adalah pertama kali Mama liat kamu uring-uringan masalah cowok, darling."

"Karena sebelumnya aku nggak ngenalin Galanka ke Mama jadi aku diem-diem pacarannya," sahut Aishia.

"Tapi kamu kenalin Luca ke Mama."

"Nggak, itu Luca nya yang memperkenalkan diri sebagai pacar aku. Itu pun karena gak sengaja ketemu Mama," alasan Aishia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IT'S (not) APUS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang