I.N.A.L - 41

27 2 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~

Jangan lupa komentar tiap paragraf ~

Happy reading ~

"Adil? Dimana letak keadilan nya? Lo mencintai mereka berdua adil? Buktinya Lo lebih prioritasin Syeela kemana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adil? Dimana letak keadilan nya? Lo mencintai mereka berdua adil? Buktinya Lo lebih prioritasin Syeela kemana-mana. Adil dimananya, Anjing?!"

"Bacot!"

Bugh!

Bugh!

"Galanka Mahardika!"

Teriakan seseorang membuat Galanka langsung menghentikan pergerakannya yang akan kembali memukuli Luca. Galanka menoleh kearah sumber suara dimana ia melihat Aishia dengan tatapan tajam berjalan menghampiri mereka.

"Lo berani pukul dia lagi, gue seret Syeela ke laut!"

Galanka berhasil dibuat terkesiap saat ia mendengar suara yang terkesan menenkan dari mulut Aishia. Ia mengerutkan dahinya dalam saat Aishia nampak marah menatapnya kali ini.

"Maksud kamu apa? Kamu ngebela dia?" Tanya Galanka tak menyangka.

Luca yang masih dibawah itu mendengus sinis. "Kayaknya kali ini gue yang beruntung yah, Ga?"

Galanka kembali menatap wajah Luca yang masih menatapnya remeh. "Lo bisa tutup mulut Lo gak sih?"

"Gue suka sifat tempramen Lo yang satu ini, Lo berhasil nunjukin sifat asli Lo di depan semua orang," bisik Luca dengan nada yang terkesan menantang.

"Anjing!"

Saat akan kembali melayangkan pukulannya pada wajah Luca yang sudah berantakan, suara seseorang kembali terdengar membuat ia seketika menghentikan pergerakan nya lagi.

"Jauhin tangan Lo dari cowok gue!"

Lantas semua anak-anak Zaever yang ada disana terkejut dengan penegasan Aishia, termasuk Luca yang masih terkapar di tanah.

Aishia melangkahkan maju mendekati Galanka yang sudah sedari tadi berdiri tegak menghadap nya dengan wajah yang amat terkejut. "Berhenti pukulin cowok gue atau gue seret cewek Lo ke laut sekarang juga!"

Gadis itu berjongkok menatap wajah Luca yang penuh luka memar dan bibirnya yang berdarah membuat Aishia marah dan khawatir yang campur aduk.

Gadis itu memegang wajah Luca pelan. "Are you okay?"

Luca terdiam sesaat menatap manik mata Aishia lantaran terkejut dengan pengakuan Aishia barusan yang menyebut dirinya adalah kekasih gadis itu, kemudian Luca mengangguk pelan.

Aishia langsung membantu Luca untuk berdiri perlahan dan bergerak melangkahkan kakinya memapah tubuh Luca menjauh dari tempat Galanka berdiri. Seakan mengerti, keempat teman-teman Luca disana langsung berlari membantu Luca berjalan.

"Sorry, Ka. Kita biarin Lo babak belur kayak gini," sesal Ringga.

Luca mengangguk pelan. "It's okey, tindakan Lo semua udah bener. Ini urusan gue, thanks yah."

IT'S (not) APUS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang