I.N.A.L - 37

21 1 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~

Jangan lupa komentar tiap paragraf ~

Happy reading ~

Cahaya matahari menerangi kota metropolitan yang membuat penduduk nya sudah mulai aktif karena terlihat nya jalanan yang di padati berbagai kendaraan berlalu lalang di jalanan besar kota tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari menerangi kota metropolitan yang membuat penduduk nya sudah mulai aktif karena terlihat nya jalanan yang di padati berbagai kendaraan berlalu lalang di jalanan besar kota tersebut.

Seolah terabaikan, cahaya matahari menjadi saksi bisu dua orang makhluk bumi yang masih terlihat tidur pulas tanpa merasa terganggu sama sekali.

Keduanya masih tidur dengan posisi yang sama-sama menghadap kearah jendela kaca besar di kamar itu, dengan selimut tebal membaluti tubuh polos mereka.

Namun mereka seolah tak dibiarkan tidur lama karena tiba-tiba bunyi alarm berasal dari salah satu handphone yang terletak di atas nakas samping kasur sana.

Bunyinya yang menggema satu ruangan itu membuat mereka berhasil terusik dari tidurnya. Salah satu dari mereka menggerakkan tangannya untuk meraih handphone tersebut, matanya terbuka dengan wajah bantal nya ia melirik sebentar handphone itu lalu langsung mematikan alarm tersebut.

Ia kembali meletakkan handphone nya pada tempat semula, kemudian kembali memejamkan matanya. Namun seakan sadar sesuatu, seketika gadis itu membuka matanya kembali dan menoleh kebelakang yang langsung menemukan seorang laki-laki yang masih memejamkan matanya dengan tangan yang memeluk pinggangnya walaupun tidur yang sempat terganggu tadi.

Jadi semalem bener-bener bukan mimpi? Gue udah Gila yah? Batinnya menggerutu dengan tangannya yang menepuk-nepuk jidatnya.

"Sayang..."

Suara serak khas bangun tidur berasal dari seorang laki-laki yang tidur sebelahnya itu mulai terdengar ditelinga membuat Aishia kembali menoleh pada laki-laki itu.

Aishia merasakan tangan laki-laki itu yang sejak tadi ada di pinggangnya kian mengerat dan berhasil membuat tubuh Aishia semakin masuk kedalam pelukannya.

"Luca," bisik Aishia.

"Hm..."

"Bangun dong," pinta Aishia.

"Gue masih ngantuk banget," sahut Luca bergumam.

Aishia mendecak tipis kemudian terdiam membiarkan tubuhnya dikuasai oleh Luca. Matanya menatap setiap pahatan wajah Luca yang terlihat jelas didepannya. Matanya bergulir dari halus laki-laki, lalu ke matanya yang masih terpejam, turun ke hidung, dan... Bibir.

Aishia terdiam sejenak, matanya kemudian bergulir kearah tubuh Luca yang terdapat beberapa pahatan tatto disana. Dalam hati Aishia berpikir apakah orang tua Luca tau bahwa putranya memasang tatto yang cukup banyak di tubuhnya?

Luca berhasil membuat Aishia tercengang setelah melihat tubuh atletisnya penuh dengan tatto dan laki-laki itu bisa mempertahankan itu semua dibalik baju yang sering ia kenakan.

IT'S (not) APUS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang