Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~
Jangan lupa komentar tiap paragraf ~
Happy reading ~
"Terimakasih kepada seluruh siswa-siswi Zaever yang sudah menjadi bagian dari penghuni Zaever. Kepada seluruh siswa-siswi Zaever tingkat tiga yang sebentar lagi beranjak dari sekolah ini..."
Pidato panjang itu berasal dari seorang pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala sekolah itu tengah berdiri tegak didepan dengan mic yang ia genggam. Setiap kalimat darinya hanya dianggap angin lalu oleh para siswa-siswi yang tengah berbaris rapih di depannya.
Semua penghuni Zaever hanya memutar bola matanya malas mendengarkan pidato panjang yang terasa membosankan masuk kedalam telinga mereka.
Salah satunya adalah Gemma yang berada di barisan kelasnya. Helaan nafas keluar dari mulutnya bersamaan dengan wajahnya yang kusut. "Mau sampai kapan dia ngebacot?"
Ringga yang berada didepan nya pun menoleh sejenak pada Gemma, lalu kepalanya kembali mengarah kedepan. "Gak tau, tuh bapak-bapak. Dia bahkan udah ngomong setengah jam lebih kayaknya."
Khalix yang berada di belakang Gemma pun merotasikan matanya malas. "Gak usah lebay bisa? Dengerin aja dulu, ini adalah terakhir kalinya kita denger pidato pak kepsek di lapangan Zaever."
Gemma dan Ringga hanya meringis tipis dan kembali menatap fokus kedepan.
Saat ini seluruh siswa-siswi Zaever tingkat tiga tengah dibariskan dengan rapih dilapangan utama Zaever. Mereka dikumpulkan kembali setelah menyelesaikan ujian mereka. Dan ini mungkin akan jadi hari terakhir mereka menginjakkan kaki sebagai siswa-siswi di sana.
Sementara di sudut lain ada tiga gadis yang juga menjadi salah satu pendengar setia pak kepsek dengan pidatonya. Walaupun masih setia mendengarkan, tapi wajah mereka tidak bisa berbohong bahwa mereka sudah sangat bosan.
"Ini dia lagi ngerusak kulit kita yah? Panas gini disuruh dengerin dongeng," keluh Dynna.
"Dia gak cuma ngerusak kulit kita, tapi dia juga ngerusak telinga sama mata kita karena pidatonya bikin pegel telinga dan kepalanya yang botak kena matahari bikin mata kita silau," gerutu Sera tertahan.
Aishia yang berada di depan Dynna hanya mendengus geli mendengar keluhan-keluhan teman-temannya dibelakang nya. Tak hanya dua temannya yang mengeluh tapi hampir seluruh siswa-siswi Zaever yang baris dilapangan itu menekukkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S (not) APUS LOVE
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA CI ] "Cowok Lo selingkuh." "Terus?" "Bales dia. Jadiin gue pacar kedua Lo." "Lo pikir gue mau?" "Emang seorang Aishia Audrina Almaher bisa terima di selingkuhin sama cowoknya?" Apus adalah bahasa sansekerta yang artinya boho...