Saat menjalankan sebuah misi di planet yang dianggap sudah menjadi planet mati, Boboiboy berpecah 3, dia memilih untuk menggunakan kekuatan Halilintar, Blaze dan Gempa. Mereka dikepung oleh puluhan alien jahat, Gempa berusaha membukakan jalan agar mereka bisa lari dari kepungan alien itu.
“Halilintar!” teriak Gempa saat melihat ada alien yang menyerang dari samping.
Halilintar menyabet alien itu dengan pedang halilintarnya, “Tidak perlu khawatir, aku bisa mengatasinya.”
Gempa mengalihkan pandangannya ke depan, benar kata Halilintar, dia memang bisa diandalkan dalam situasi seperti ini.
Blaze menahan serangan para alien yang menyerang dari belakang, “Kita tidak bisa berpecah lama-lama, nanti kita lupa ingatan dan tidak bisa menjadi Boboiboy lagi.”
Gempa berlari menjauh bersama dengan Halilintar dan Blaze, Gempa tahu, dia sedang mencari tempat aman untuk menyatukan kembali mereka bertiga menjadi Boboiboy.
“Eh? AAAAA!” Gempa dan Halilintar terperosok ke bawah tanah, diikuti dengan Blaze yang melindungi bagian belakang mereka.
“Ugh! Boboiboy cantum semula!” teriak Gempa, perlahan Halilintar dan Blaze menghilang masuk ke dalam tubuh Gempa dan berubah menjadi Boboiboy.
Boboiboy samar-samar melihat ada portal di bawah sana, dia berpegangan erat pada batuan yang ada di dalam tanah. Boboiboy meringis kesakitan saat tulang pundaknya bergeser, pegangannya terlepas dan dia jatuh ke dalam portal itu.
Boboiboy terjatuh ke dalam portal, tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tubuhnya terasa sakit dan pusing akibat benturan saat jatuh. Di sekelilingnya hanya terlihat cahaya putih yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian, Boboiboy tersadar. Dia membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya berada di tempat yang asing.
“Ini bumi?” gumamnya sambil berdiri, Boboiboy meringis kesakitan.
“Tulang pundakku sampai geser begini,” gumam Boboiboy.
Dia bertanya-tanya apakah tempat ini adalah Bumi. Tapi, dia tidak yakin. Semuanya tampak asing baginya. Dia belum pernah melihat tempat seperti ini sebelumnya. Boboiboy menyentuh pundaknya yang sakit. Dia tahu dia harus segera mencari pertolongan. Dia tidak bisa sendirian di tempat asing ini dengan kondisi yang terluka.
Dia mulai berjalan, berharap untuk menemukan seseorang atau sesuatu yang bisa membantunya. Boboiboy melihat sekelilingnya yang penuh dengan pohon, dia mendongak ke atas.
Boboiboy mengalihkan pandangannya ke depan lagi, “Mataharinya cuma satu kelihatan normal juga, pasti ini di bumi.”
Boboiboy sampai di sebuah desa setelah satu jam berjalan sambil menahan rasa sakit akibat tulang pundaknya bergeser.
Boboiboy mengenal desa ini, “Ini pulau rintis, aku harus pulang ke rumah Tok Aba.”
Boboiboy melanjutkan perjalanannya menuju rumah Tok Aba, dia mengetuk pintu di depannya saat sudah sampai.
Boboiboy menunggu Tok Aba atau Ochobot membukakan pintu. Saat pintu terbuka, Boboiboy sangat terkejut karena melihat wajah orang yang ada dihadapannya.
“Ayah?” gumam Boboiboy.
“H-hantu!” teriakan ayahnya membuat Boboiboy diam mematung.
“Ayah, ini Boboiboy masih hidup!”
Amato tertawa seperti orang yang kehilangan akal sehatnya, “Hahahahaha, aku pasti kurang tidur jadi bisa melihat anakku yang sudah tewas ada di depanku.”
Satu hal yang Boboiboy pahami saat ini, dia nyasar ke dunia lain, di dunia ini Boboiboy sudah tewas.
Boboiboy semakin merasakan pundaknya sakitnya lebih parah daripada tadi, “Lebih baik Ayah tenangkan diri dulu, kita masuk ke dalam rumah dan jelaskan apa yang terjadi di sini!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy di dunia lain (Boboiboy Fanfiksi)
FanfictionSetelah tidak sengaja masuk ke portal yang mengirimnya ke dimensi lain, Boboiboy harus berpindah-pindah dimensi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Warning! Boboiboy milik monsta, saya hanya meminjam karakternya saja, mohon maaf bila ada kesamaan...