6. Pulang

897 104 11
                                    

Boboiboy menerobos masuk ke dalam Bank setelah membuat pingsan komplotan perampok yang berjaga di depan.

Dia membawa tongkat besi ke dalam Bank, dia mengalirkan elemen petir pada tongkat yang dia bawa.

“Kenapa banyak sekali perampoknya,” gumam Boboiboy, dia memukul leher para perampok itu sambil terus mengalirkan elemen petirnya.

“ICE!”

Pupil mata Boboiboy bergetar, dia melihat Ice yang akan dipukul. Dengan secepat kilat, Boboiboy menangkis pukulan yang ditujukan pada Ice.

“Habis kau ditanganku,” kata Boboiboy dengan nada datar.

Boboiboy maju ke depan dan menyerang perampok yang memukuli Ice. Aliran petir yang mengenai tubuh perampok itu membuat tubuhnya mati rasa lalu pingsan.

“Tembak dia!” seru pemimpin komplotan perampok itu.

Suara tembakan memenuhi indra pendengaran Ice, anehnya saat dia berkedip sekali, Boboiboy sudah membuat semua perampok itu pingsan.

“Bagaimana bisa?” gumam Ice tercengang.

Boboiboy sempat menggunakan tahap kedua elemen petirnya. Dia beruntung karena semua orang tidak melihatnya menggunakan kekuatan dari jam kuasanya.

“Ice, ayo ke rumah sa- ICE!”

Boboiboy merasa panik, dia berlari kalang kabut menghampiri Ice lalu menggendong Ice yang jatuh tak sadarkan diri.

“Bertahanlah,” gumam Boboiboy.

“Biarkan kami mengantar kalian ke rumah sakit,” ucap seseorang, dia hutang nyawa pada Ice dan ingin membalasnya sekarang.

Boboiboy mengangguk, dia membawa Ice ke mobil orang yang menawarkan bantuan. Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di rumah sakit.

Luka-luka Ice segera diobati oleh dokter dan suster. Boboiboy segera menghubungi Duri agar datang ke rumah sakit, dia juga mengabari seluruh kembarannya Ice digrup chat.

Di luar kota, terlihat Solar yang menyelesaikan ramuan buatannya. Dia keluar dari laboratorium lalu membuka ponselnya, dengan ekspresi datar dia pergi dari laboratorium begitu saja.

Halilintar, Gempa dan Blaze yang mendapatkan kabar buruk dari Boboiboy juga langsung meninggalkan pertandingan bela diri yang mereka ikuti.

“Beberapa jam lagi mereka bakal datang,” gumam Boboiboy.

Dia merasa bersalah karena pernah berpikir bosan jika tidak ada penjahat di sini. Ketika ada kejahatan terjadi di tempat yang jauh, dia tidak bisa banyak membantu.

Beberapa jam kemudian.

“Boboiboy,” panggilan dari Solar membuatnya terkejut, Boboiboy melamun dari tadi.

“Solar,” gumam Boboiboy.

“Ice gimana keadaannya?” tanya Solar.

“Dia baik-baik aja, kata dokter Ice bisa pulang hari ini.”

Solar menghela napas lega, suara langkah kaki yang mendekat mengalihkan pandangan Boboiboy dari Solar. Terlihat Halilintar dan Gempa berlari mendekat ke mereka.

“Gimana keadaan Ice?” tanya Gempa dengan raut wajah panik

Boboiboy menjelaskan keadaan Ice pada Gempa. Setelah mendengar penjelasan Boboiboy, mereka merasa lega.

“Blaze mana?” tanya Boboiboy.

“Dia ku larang ikut, dia ku suruh jaga Duri sama Taufan, kasihan mereka di rumah,” kata Gempa.

Boboiboy di dunia lain (Boboiboy Fanfiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang