21. Voltra yang mulai berubah

330 44 4
                                    


Ketika portal dimensi terbuka, pemandangan yang terhampar di hadapan mereka sungguh mengerikan. Hutan yang dulu hijau subur kini hangus terbakar. Pohon-pohon yang tumbang berserakan, meninggalkan bekas luka mendalam di tanah. Asap hitam masih mengepul tipis, seolah berbisik tentang kehancuran yang pernah terjadi.

Boboiboy terdiam, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Apa yang terjadi pada tempat ini?" tanyanya, suaranya terdengar parau.

Beliung yang sedang sibuk mengutak-atik topeng peninggalan Gamma, adik bungsunya, menghentikan sejenak aktivitasnya. "Voltra," jawabnya singkat, nada suaranya datar. "Beberapa tahun lalu, dia datang ke sini dan melakukan ini."

Boboiboy memilih diam membisu, daripada menambah rasa sakit dalam hati Beliung kalau dia bertanya lebih banyak lagi, beberapa menit kemudian Kristal datang, dia salah satu dari Boboiboy juga. Si tahap ketiga elemen tanah.

"A-aku datang sendirian, Rimba tidak bisa ikut karena ... Ah aku tak sanggup melanjutkan ucapanku lagi," kata Kristal sambil mengacak surainya.

"Tidak apa-apa, cepat rawat Nova ... Aku akan mencari dan membantu Blizzard yang masih mengejar Voltra di lorong dimensi." Beliung memindahkan Nova menggunakan kekuatan anginnya ke dalam portal dimensi yang diciptakan Kristal di belakangnya.

"B-baiklah," balasnya dengan ragu-ragu, dia beberapa kali melihat Boboiboy dengan tatapan sendu, rasanya dia merindukan wujud asal mereka. Seandainya dulu Boboiboy dari dimensi mereka tidak berpecah untuk selamanya, mungkin Voltra tidak akan merebut seluruh elemen cahaya yang ada.

Bahkan kejadian ini seharusnya tidak pernah terjadi dalam dimensi lainnya, Kristal hanya berharap agar Voltra segera berhenti melakukan hal yang kejam seperti ini lagi. Ah sudahlah, percuma Kristal memikirkan ini semua, apa yang sudah terjadi tidak bisa diulang kembali.

"Hei ... Apa kau tak merindukan kakakmu ini? Kenapa responmu seperti itu?" Beliung menepuk pundak Kristal sedikit kencang.

"Bukan begitu, sudahlah, aku akan membawa pergi Nova pulang, Rimba pasti sudah menunggu," kata Kristal sambil menepis pelan tangan sang kakak.

"Baiklah, jangan lupa kabari kami tentang keadaan kalian selama kami pergi!" Beliung mengacak surai milik adiknya sebelum menarik Boboiboy pergi ke dalam lorong dimensi.

Kristal hanya tersenyum paksa, dia berbalik pergi meninggalkan tempat penuh kenangan yang sudah hancur itu. Dari kejauhan seseorang memperhatikan mereka dengan wajah tanpa ekspresi, sosok itu meninggalkan tempat itu ke dalam lorong dimensi setelah melihat portal yang dilewati Kristal menghilang.

Kembali lagi ke sisi Boboiboy dan Beliung, mereka berdua duduk diam di dalam lorong dimensi, katanya Beliung sedang menunggu Blizzard datang. Namun, yang mereka tunggu tak datang-datang.

"Bisakah kau menceritakan tentang kalian di dimensi kalian seperti apa?" Boboiboy yang merasa bosan mulai bersuara.

Beliung mengalihkan pandangannya dari topeng peninggalan Gamma yang dia pandangi sejak tadi.

Beliung hanya diam beberapa menit sambil melihat Boboiboy seperti sedang melepas rindunya sebelum menjawab pertanyaannya. "Ini akan sangat panjang ceritanya," balasnya dengan nada datar.

"Tidak apa-apa," kata Boboiboy sambil menepuk-nepuk pundak Beliung.

Beberapa tahun yang lalu ...

Pada salah satu dimensi yang ada di dunia ini, hiduplah tujuh pecahan elemental Boboiboy yang sudah mencapai tahap ketiga. Mereka diberikan kesempatan untuk berpecah selama beberapa tahun ke depan oleh Boboiboy, awalnya terjadi masalah karena beberapa kali mereka lepas kendali dan hampir mencelakai teman juga kakeknya Boboiboy. Namun, lama-kelamaan mereka akhirnya bisa mengendalikan kekuatan itu.

Boboiboy di dunia lain (Boboiboy Fanfiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang