26. Apa yang bisa mengisi lubang dihati?

262 39 2
                                    

Aroma roti panggang memenuhi udara pagi. Boboiboy duduk di sudut toko, matanya menerawang. Matanya tak lepas dari sosok 'Taufan' yang sibuk bekerja.

Melihat 'Taufan' yang begitu sibuk hingga tak sempat memperhatikan kesehatannya sendiri, Boboiboy merasa ada duri yang menusuk hatinya.

"Taufan!" seru seorang pria berbadan tegap dengan tatapan tajam. Suaranya menggema di sepanjang pasar.

'Taufan' menghentikan aktivitasnya, jantungnya berdegup kencang. Ia mengenal pria itu, seorang penjaga perbatasan yang terkenal kejam. "Ada apa, Tuan?" tanyanya dengan suara gemetar.

"Sudah waktunya kau menyerahkan anak itu," ujar pria itu sambil menyodorkan foto kembarannya 'Taufan'.

'Taufan' mengertakkan gigi. "Tidak! Blaze tidak akan kemana-mana!" tegasnya.

"Kau tidak punya pilihan, bocah!" seru pria itu sambil mengeluarkan sebuah senjata.

'Blaze' yang mendengar keributan langsung berlari menghampiri 'Taufan', kebetulan tadi 'Blaze' sedang berjualan telur ayam di pasar.

"Kakak kenapa?" tanyanya.

"Blaze, cepat lari!" perintah 'Taufan'.

"Tidak! Aku mau sama Kakak!" 'Blaze' menggeleng.

"Tahan dia!" perintah pria itu pada anak buahnya.

Beberapa orang langsung menyergap 'Blaze'. 'Taufan' berusaha menghentikan mereka, tetapi dia kalah tenaga. Air matanya mengalir deras melihat kembarannya dibawa paksa.

"Blaze! Tunggu!" teriaknya putus asa.

Boboiboy yang menyaksikan kejadian itu tidak tinggal diam. Ia langsung berubah menjadi Halilintar dan bergerak cepat ke arah mereka. Dengan sekuat tenaga, ia menendang para penjaga perbatasan hingga terjengkang.

"Lepaskan dia!" perintah Boboiboy Halilintar.

'Taufan' juga 'Blaze' kebingungan melihat orang yang wajahnya mirip dengan mereka. Hanya berbeda tampilannya saja.

Boboiboy Halilintar tersentak ketika tersadar, dia refleks menggunakan kekuatannya padahal Beliung sudah melarangnya. Sekarang tinggal menunggu waktu sampai Voltra datang merebut elemen cahayanya.

Sudahlah, sekarang lebih baik Boboiboy berpikir bagaimana caranya agar tidak ketahuan kalau ini adalah kekuatannya.

Dia bertarung dengan tangan kosong, berusaha agar tidak menggunakan elemen petirnya saat bertarung dengan penjaga itu. Setelah beberapa menit, Boboiboy mengusir penjaga perbatasan agar tidak menganggu mereka lagi.

"Siapa kau?" tanya 'Taufan' sambil menyembunyikan adik kembarnya di belakang.

Boboiboy dalam wujud Halilintar hanya diam membisu, dia langsung menurunkan lidah topinya untuk menghindari tatapan mereka. Boboiboy berlari menjauh dan tak mempedulikan teriakan dari 'Taufan' dan 'Blaze'

"Kita aslinya kembar berapa sih?" tanya 'Blaze' pada sang kakak.

"Aku tidak yakin kita hanya kembar tiga. Waktu itu Gempa direbut, mungkin saja dia juga kembaran kita selain Gempa," gumam 'Taufan'.

Hal ini membuat 'Taufan' dan 'Blaze' merasa tidak nyaman sepanjang hari karena mereka masih memikirkannya.

Kejadian di pasar itu membuat 'Taufan' dan 'Blaze' semakin penasaran dengan sosok misterius yang menolong mereka. Wajah yang sangat mirip dengan mereka, tetapi terlihat pendiam dan tertutup.

"Aku rasa kita harus mencari tahu siapa dia," ujar 'Taufan' pada 'Blaze' saat mereka sedang berjalan pulang.

"Tapi bagaimana caranya, Kak?" tanya 'Blaze'.

Boboiboy di dunia lain (Boboiboy Fanfiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang