"Randiii, main yuukk." Teriak Satria mengajak Randi untuk pergi bermain.
"Iyaaa, tungguu." Balas teriak Randi dari dalam rumah.
5 menit Satria menunggu, Randi pun keluar dari dalam rumah.
"Ayoo, temen' udah pada nunggu di taman." Ujar Satria, yang di sahuti anggukan kecil dari Randi.
Mereka berjalan menuju taman, yang terletak persis tak jauh dari pandangan mereka.
Di taman terlihat Sayu, Andini, dan Dinda tengah menunggu Satria dan Randi.
"Lama banget sih." Dengus kesal Andini.
"Yaelah, nih Randi lama banget." Ucap Satria menunjuk kearah Randi, terlihat Randi hanya tersenyum jahil.
"Sudah' ayo, kita mau main apa?" Tanya Sayu menengahi mereka.
"Main petak umpet aja tah?" Dinda memberi saran.
"Boleh." Sayu, Andini, Satria, dan Randi menjawab serentak.
Mereka pun akhir nya memilih bermain petak umpet.
Sebelum nya, mereka melakukan hom pim pa,cara tradisional untuk menentukan siapa yang jaga.
"Yeyyy!! Sayu jagaa, hitung sampai 10 yaa." Ucap Dinda penuh semangat.
For your information, Randi bersembunyi dalam perosotan terowongan, Satria bersembunyi dalam terowongan kuning, Andini bersembunyi dalam terowongan merah.
Dindaa... dia bersembunyi di balik pohon srikaya.
"Baiklah, aku sudah selesai, dan akan mencari." Teriak Sayu yang terdengar oleh mereka semua, kecuali...
"Ketemu! Aa Randi ketemu!" Sayu mengejutkan Randi yang sedang sembunyi, Randi hanya tersenyum kecut, karna dia yang pertama di temukan.
"Mas, kamu ketemu!!" Sayu menemukan Satria di terowongan kuning.
"Dimana Andini yaa??" Tanya Sayu pada diri nya sendiri, ia berkeliling taman meneriaki nama Andini, sedangkan Andini?
Ia hanya cengengesan dalam terowongan, melihat Sayu kebingungan mencari nya.
"Dor!" Sayu memegang bahu Andini dan mengejutkan nya, Andini reflek melompat, namun kepala nya terbentur, karna sedang dalam terowogan.
"Hehe, maaf yaa." Sayu hanya tertawa kecil, dan meminta maaf.
"Dinda mana?" Tanya Satria yang menyadari bahwa hanya Dinda yang belum di temukan.
"Entah,aku cari' juga gak ketemu." Kata Sayu yang dia juga sudah lelah mencari Dinda.
"Pulang mungkin, biasa nya kan dia harus makan siang dulu." Kata Randi.
"Terus gimana?" Kini gantian Andini yang bertanya.
"Yaudah, mau gimana lagi? Nanti juga balik sendiri." Kata Randi.
Mereka melanjutkan bermain, hingga Adzan Dzuhur menyapa, mereka serentak pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat.
Setelah selesai melaksanakan shalat, mereka melanjutkan bermain, tanpa Dinda.
"Iihh, Dinda lama banget deh, masa makan siang doang sampe berjam'." Dengus Andini.
"Yaudah sabar aja, bisa jadi dia tidur." Celetuk Randi.
"Eh, kita kan sudah besar, tapi main nya petak umpet, kalian gak malu?" Tanya Sayu tiba'.
"Gak lah, buat apa? Emang ada larangan dan batasan umur buat main petak umpet hah?" Tanya Satria dengan suara lantang nya.
"Gapapa, aku cuma nanya." Jawab Sayu dengan canggung.
"Eh, ada es krim, beli yuk, Aa Randi yang bayaarrr!!" Teriak Andini seraya berlari memberhentikan tukang Es krim yang lewat.
Randi hanya menggelengkan kepala nya, untung ia membawa uang lebih.
"Makasi aa." Ucap Andini sembari menikmati es krim nya.
"Iya, sama sama." Ucap Randi pasrah.
"Mau main apa lagi kita?" Tanya Sayu di tengah' mereka yang sedang menikmati es krim nya.
"Satriaa, ada Dindaa gak?" Teriak seseorang dari kejauhan, mereka adalah orang tua Dinda.
"Gak adaa, bukan nya dia pulang?" Jawab Satria sekaligus bertanya.
Akhir nya, kedua orang tua Dinda berjalan kearah mereka.
"Bukan nya tadi main sama kalian? Kok bisa gak ada?" Tanya mamah Dinda.
"Tadi emang kita main sama dia, tapi pas lagi di cari dia gak ada, Sayu sampe cape cari dia." Kata Andini menjelaskan.
"Pas lagi main petak umpet." Jelas Randi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost in the Complex
Horror5 teman yang hidup bersama, namun tinggal dengan hantu, siapakah hantu itu?