Suram

5 0 0
                                    

"Mau main apa?" Tanya Satria memecahkan keheningan.

Semenjak Dinda hilang dan kembali, suasana Complex menjadi suram.

"Main bola ae lah." Ucap Randi langsung mengambil bola di kolong terowongan.

"Gazzz." Ucap Andini langsung mengambil ancang'.

Sayu dan Andini menjadi ahli bola semenjak di ajarkan oleh Randi dan Satria.

"Oke gue tim nya Sayu, lo tim nya Andini." Ucap Satria tanpa mengambil pendapat.

"Lah? Mana bisa begitu, lo aja gak minta pendapat dulu." Ujar Randi tak terima.

"Bisa! Gue yang paling tua di sini, jadi gue berhak atas semua nya." Bentak Satria membanggakan diri nya.

"Udah A, dari pada ribut, ikut aja." Ujar Andini langsung mencari ancang'.

"Ck, ribet dia mah." Gerutu Randi yang akhirnya menerima pendapat dari Satria.

"Ezz boss." Ucap Randi dengan nafas terengah'.

Permainan telah selesai, permainan di menangkan oleh tim Randi.

"Tim kita mah anti klemer'." Ujar Andini membanggakan tim nya.

"Mas sih! Klemer banget jadi orang!" Gerutu Sayu tak terima dengan kekalahan.

Keempat manusia itu pun tertawa bersama, kini suasana Complex menjadi tidak begitu suram.

"Eh Dinda kok belum main' ya sama kita?" Tanya Sayu.

"Kata Mama nya, Dinda takut mau ke taman, jadi nya dia ngurung diri di kamar." Jelas Satria dengan wajah penuh keringat.

"Ouhh gitu." Jawab singkat Sayu dengan anggukan kecil.

"Eh kalian semua baik' aja kan sampe sekarang?" Tanya Satria sembari menunjuk ke arah Andini dan Randi.

"Gak tuh, gue sampe sekarang baik' aja." Jawab Randi.

"Kalo aku mah, karna cape aja kamarin kan, sejauh ini belum ada hal yang gimana'." Jawab Andini juga menjelaskan.

Satria hanya mengangguk kecil mendengar jawaban Andini dan Randi.

"Aku pulang duluan yaa." Ucap Andini bangkit berdiri.

"Lho kenapa?" Tanya Sayu ikut bangkit.

"Mau pergi soal nya!!" Teriak Andini sembari lari dan melambaikan tangan tanda perpisahan.

Akhir nya mereka melanjutkan bermain tanpa Andini.

***

"Kak Senoooo." Panggil Andini memasuki rumah Tua.

"Hm?" Sahut Seno malas.

"K-kak, maafin Andi ya? Andi minta maaf, Andi malah ngelakuin perjanjian itu." Mohon Andini dengan menundukkan kepalanya.

"Ya, gapapa, lain kali kalo kamu mulai gak ngerasa gak enak badan langsung bilang sama Kakak ya?"

Andini hanya mengangguk kecil.

 The Ghost in the ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang