"Aku ada dimana..?" lirih Dinda yang mencerna tempat yang sekarang ia ada.
Sekeliling nya hanya rumah' aneh, dengan orang yang aneh juga.
"Mamah.. ayah.. Dinda takut, Dinda gak tau ada dimana." Rintih Dinda sembari menangis.
"Hai gadis kecil." Sapa seorang lelaki gagah dengan suara berat nya.
"S-siapa kamu? Ada di mana aku?" Tanya Dinda dengan suara getar nya.
"Kamu ada dirumah ku cantik, mari, ikut aku untuk makan siang bersama." Ucap lelaki itu seraya mengulurkan tangan nya.
"G-gak, aku gak mau, aku gak kenal sama kamu." Ucap Dinda sembari menjauh.
"Tidak apa, kau tidak perlu takut, aku bukan lah orang jahat." Ujar lelaki itu seraya jongkok dan mendekat ke arah Dinda.
"Menjauh, jauh, aku gak kenal sama kamu, menjauh." Ucap Dinda dengan suara yang benar' ketakutan.
"Aku bilang jangan takut!!" Teriak lelaki itu tepat di hadapan Dinda.
"Kau membuat ku marah, sekarang ikut dengan ku!" Bentak lelaki itu.
"Menjauh, aku tidak ingin berdekatan dengan mu." Teriak Dinda.
Lelaki itu langsung mencengkram lengan Dinda, dan menyeret Dinda dengan kasar.
"Lepasin!! Aku gak kenal sama kamu, lepasin!!" Teriak Dinda berusaha melepaskan cengkeraman lengan nya.
Lelaki itu tetap menyeret Dinda penuh paksa, tanpa melihat sekujur tubuh Dinda yang penuh dengan luka lecet.
Dinda hanya bisa menangis dan berdoa, berharap semua nya hanyalah mimpi.
"Mamah... ayah.... tolong Dinda..." lirih Dinda penuh sendu.
Lelaki itu menyeret Dinda dari lantai dua hingga lantai satu, Dinda tak kuasa menahan rasa sakit saat ia di seret menuruni tangga.
Lelaki itu langsung menduduk kan Dinda di kursi, yang berhadapan langsung dengan kursi sang lelaki.
"Makan." Ucap nya singkat bin padat bin jelas.
Dinda menggeleng, dan hanya terus menundukkan kepala nya menangis.
"Makan. Jangan buat saya marah kembali." Ucap lelaki itu penuh penekanan.
"Aku bilang gak mau ya gak mau!!" Teriak Dinda di hadapan lelaki tersebut.
Tak bisa menahan amarah nya, lelaki itu langsung menyuapi makanan ke dalam mulut Dinda dengan paksa.
Dinda berusaha menutup mulut nya, namun tenaga nya kalah oleh sang lelaki.
For your information siapapun yang makan makanan dari bangsa lain, maka dia tidak bisa kembali ke bangsa nya.
Seluruh baju Dinda langsung kotor karna makanan yang berceceran kemana'.
Dinda berusaha memberontak, namun sayang, seluruh tubuh Dinda seperti di ikat oleh tali yang cukup kuat.
Setelah selesai, lelaki itu langsung membawa Dinda menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar.
"Silahkan mandi dahulu, pakaian nya akan saya siapkan." Ucap lelaki itu dan langsung meninggalkan Dinda.
Dengan isak tangis yang tertahan, Dinda akhir nya membersihkan tubuh nya.
Saat ia keluar, terlihat pakaian anggun nan menawan sedang menyapa nya.
Lengkungan manis terukir di wajah Dinda, ia segera memakai pakaian anggun tersebut.
Ia tak bosan' memandang kaca, sambil terus bergaya.
Klek...
Suara pintu itu mencuri perhatian Dinda.
"Oh, kamu sudah selesai." Ucap lelaki itu.
Ia melihat Dinda secara keseluruhan, dari ujung rambut, hingga ujung kaki.
"Cantik."
Damn, kata itu membuat jantung Dinda berdegup sangat kencang, pipi nya mulai memerah.
Apakah Dinda menyukai lelaki itu?
Dan siapakah sebenarnya lelaki itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost in the Complex
Terror5 teman yang hidup bersama, namun tinggal dengan hantu, siapakah hantu itu?