sisi gelap

3 2 0
                                    

"Terkadang seseorang bisa melakukan kesalahan, bahkan bisa sampai merenggut nyawa seseorang, akan tetapi, ada resiko yang harus di terima.

"Dia yang akan terus di hantui oleh sang korban, dia akan terus di ancam, di teror, bahkan bisa sampai di ambil nyawa nya.

"Gila, buku apaan ini?!" Tanya Satria terkejut dengan baris paragraf pertama.

"Baru paragraf pertama aja udah sadis, buku apa buku ini." Ucap Satria terkejut.

"Mas, coba liat deh judul buku nya." Titah Randi.

Mereka ber lima kini sedang berada di rumah tua dekat taman, mereka sedang membaca buku di sana.

Entah kenapa mereka berada disana, perasaan mereka semua menyuruh mereka untuk berada di rumah tua itu.

"The ghost in the complex?" Satria membaca judul buku itu dengan perlahan.

"Kek nya seru tuh." Ucap Andini mendekati Satria, mencoba melihat buku itu lebih dekat.

"Complex Ceremai?" Andini membaca acak halaman.

"Ini kayak nya bukan novel deh." Kata Sayu yang ikut melihat buku itu dengan lebih jelas.

Randi dan Dinda masih sibuk mencari buku yang lebih menarik.

"I-ini, ini kan cerita tentang Comolex Ceremai." Kata Andini dengan wajah takut saat melihat halaman selanjut nya.

"Complex Ceremai?" Tanya Randi mulai tertarik dengan buku itu.

"G-gak, ini bukan b-buku biasa, ini buku tentang sisi gelap Complex Ceremai." Ucap Sayu dengan suara bergetar.

"Sisi gelap?" Dinda mulai penasaran, ia mendekat untuk melihat lebih detail buku itu.

"Dahulu, di suatu rumah yang tenang, seorang anak kecil bernama Seno." Andini membaca baris pertama, dan terkejut ketika ada tulisan Seno.

"Seno, anak lelaki yang tampan, serta baik hati, ia adalah anak tunggal dari pasangan muda, Rinneri dan Jomsepi.

"Seno juga adalah anak yang pintar, ia selalu memenangkan perlombaan yang ia ikuti. Hal itu membuat Rinneri dan Jomsepi merasa sangat bangga.

"Seno tidak pernah di izinkan untuk bermain keluar dan bergaul bersama teman' nya. Ia selalu berada di rumah ketika akhir pekan."

Andini membaca setiap kata dengan perlahan, semua nya mendengarkan dengan seksama, duduk secara melingkar.

"Hingga suatu hari, Seno merengek untuk di perbolehkan bermain di luar bersama teman' nya.

"Akan tetapi, Rinneri tetap tidak mengizinkan nya, alhasil Seno berteriak 'ibuu Senoo juga mau main di luar!!' Teriak Seno."

"S-seno?" Sebut Randi dalam hati.

"Kak S-seno?" Kata Andini dalam hati.

Saat sedang asyik membaca, tetiba gemuruh petir menyambar dengan suara yang menggelegar.

Jendela ruangan itu terbuka paksa, begitupun dengan pintu ruangan itu.

"Ini ada apa? Kenapa jadi nyeremin gini?" Tanya Dinda dengan suara ketakutan.

Tak lama kemudian, gemuruh pun terhenti.

Mereka pun melanjutkan membaca buku itu.

Masih tetap sama, masih Andini yang membaca nya.

"Pada akhir nya, Seno memiliki seorang adik perempuan yang cantik, akan tetapi, tuhan memberi waktu yang sebentar untuk Seno bisa hidup bersama keluarganya.

"Tuhan lebih sayang Seno lebih dari apapun, pagi yang cerah menjadi menyedihkan bagi Rinneri dan Jomsepi.

"Kecelakaan menimpa Seno, dan merenggut nyawa Seno saat hendak pergi kesekolah, Seno meninggal di tempat dengan keadaan hancur lebur.

"Di tas sekolah nya, dihalaman paling belakang, terdapat tulisan tangan Seno, yang bertulisakan 'Aku hanya ingin bermain dengan kalian? Apakah salah?'."

"Ini maksud nya apa? Siapa Seno?" Tanya Dinda.

"Gatau." Jawab singkat Satria.

Andini membalik halaman selanjut nya, betapa terkejut nya mereka, dimana di halaman selanjut nya terdapat foto keluarga yang amat bahagia.

Tetapi foto sang ibu dan sang ayah serta anak kecil perempuan itu dilumuri darah.

Hanya tersisa gambar lelaki tampan yang sama sekali tidak di lumuri darah.


 The Ghost in the ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang