The Ghost in the Complex

What?

"Kak Seno..?" Panggil Andini membuka pintu.

"Hmm? Kenapa dek?" Tanya Seno langsung membalikkan badannya.

"Kak Seno ada bawa Dinda?" Tanya Andini dengan wajah santai nya.

"Hehe, iya dek." Jawab Seno sembari tertawa.

"Balikin kak, ortu nya nyariin." Kata Randi duduk di samping Seno.

"Tapi dia mirip sama Mawar, emm gimana dong??" Tanya Seno dengan wajah memelas.

"Balikin sih kak, relain, kak Mawar udah sama yang lain." Ucap Andini sembari duduk di sofa.

"Gak! Kakak gak mau dia balik ke dunia nya!!" Bentak Seno kepada Andini.

"Serah lu deh, hantu banyak mau." Ucap Andini seraya merebahkan diri nya disofa.

"Kak, balikin, kakak bisa kan cari hantu lain, banyak yang mirip sama kak mawar kak." Ucap Randi.

Seno hanya termenung, ia tak ingin Dinda kembali ke alam nya.

"Nanti kakak pikir' lagi." Ucap Seno sembari menghela napas panjang.

"Kalo bisa di lakuin sekarang, kenapa harus nanti?" Tanya Andini sambil bangun dari sofa.

Andini berjalan ke arah Seno, dan berdiri tepat di hadapan nya.

Suasana begitu hening, tatapan mata tajam Andini mengisi kekosongan ruangan.

"Balikin temen gue, atau lo yang gue balikin dan gak akan bisa kembali!!" Ucap Andini dengan penekanan di setiap kalimat nya.

"Dia mirip Mawar Andini!!" Teriak Seno mulai bangun dari duduk nya.

"Tapi dia masih hidup Kak!! Dia masih hidup, sedangkan kak Mawar udah meninggal!!" Balas teriak Andini tepat di hadapan wajah Seno.

Hal itu membuat Randi harus menengahi Andini dan Seno.

"Kakak mending balikin Dinda, kakak tau kan Andini gak bisa kendaliin emosi nya? Ini juga kan karna kakak."

Ucap Randi berusaha menenangkan Seno.

Seno terduduk, dan menatap Andini dengan wajah kebingungan.

"Kakak gak usah bingung kenapa Andini jadi gak bisa kendaliin emosinya, emang kakak gak inget?"

Tanya Randi dengan tatapan memanipulatif.

Seno menoleh, memberi isyarat untuk bertanya.

"Ck, masa lo gak inget." Ucap Randi mulai terbawa suasana.

"Ya, apa!?" Tanya Seno dengan intonasi nada tinggi.