Mangkuk Bakso

3 2 1
                                    

"Hidup itu sebenernya ringan, kalo kamu mau berbagi cerita hidup kamu ke orang lain, cuma kalo kamu sembunyiin, ya berat." Ucap Sayu dengan sedikit mengangkat pundak nya.

"Sayuuu!!" Teriak Andini dari kejauhan.

"Apaaa!!!" Teriak Sayu balik.

Lengan Andini seperti menyuruh Sayu untuk menghampirinya.

Sayu pun langsung menghampiri Andini.

"Kenapa?" Tanya Sayu ketika sudah sampai menghampiri Andini.

"Kamu ngomong sama siapa di taman?" Tanya Andini sembari menyeruput minuman nya.

"Gak ada, aku cuma ngobrol sendiri." Jawab Sayu seraya tersenyum.

"Sini deh, bakso bikinan Mas Sat, sama Aa enak tau." Ucap Andini dengan kondisi mulut yang penuh dengan Bakso.

Sayu langsung duduk, Randi langsung memberi semangkuk penuh bakso.

"Makasi A." Ucap Sayu yang tidak di jawab oleh Randi.

"Kalian semua harus tau ini." Satria menggantungkan kalimat nya, membuat semua mata tertuju kepada nya.

"Semalem rumah gue di teror lagi, kali ini beneran gila neror nya." Ucap Satria dengan wajah yang begitu serius.

"Di teror nya gimana?" Tanya Dinda.

"Semua pintu di gedor' kenceng banget, lampu rumah kedap kedip, dan tiba' ada surat, tulisan surat itu di tulis pake darah." Jelas Satria.

"Dari mana Mas tau itu pake darah di tulis nya?" Tanya Andini.

"Karna bau nya cukup pekat, dan kayak nya itu darah segar, karna warnanya natural." Jawab Satria mengangkat sebelah kaki nya ke kursi.

"Eh semalem kan ada yang kecelakaan di depan gerbang Complex." Kata Dinda tiba', membuat semua mata kini tertuju kepada nya.

"Iya kah? Jam berapa?" Tanya Sayu.

"Kata mama ku sekitar jam 11 an." Jawab Dinda menyuap bakso nya.

"Kronologi nya kayak gimana?" Tanya Randi dengan wajah yang penasaran.

"Kata nya sih, dia ngeliat lelaki gitu ngehadang dia, terus nangkep dia kayak semacam jaring gitu.

"Alhasil dia kehilangan kendali, dan jatuh, darah nya bercucuran, segar." Jelas Dinda dengan detail.

"Mati?" Tanya Randi langsung To The Point.

"Buset A, langsung ke inti amat, ulur waktu dulu atuh." Kata Andini langsung menoleh ke arah Randi.

"Kan Aa, tanya, siapa tau mati." Kata Randi.

"Koma, cuma ada beberapa barang nya yang di kubur di deket sini." Kata Dinda.

Semua hanya mengangguk' kecil, dan langsung sibuk dengan mangkuk masing'.

For your information mereka adain makan bakso di depan rumah Satria ya.

 The Ghost in the ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang