"Mbah, apa gak sebaik nya saya menjemput mereka? Hari sudah mulai gelap." Kata penjaga rumah nek Sima.
"Tidak perlu, mereka tidak boleh pulang sebelum benda yang mereka cari ketemu."
Jawab nek Sima dengan tenang dan tersenyum manis.
Penjaga lalu mengangguk dan pergi meninggalkan nek Sima di ruang tamu.
***
"Ini kita kayak mau latihan militer aja, sampe ke padang rumput kek gini." Protes Randi seraya mengusir para nyamuk yang menempel di beberapa bagian tubuh nya.
"Protes aja, tinggal ikutin doang juga." Jawab Andini dengan tatapan tajam nya.
"Hmm." Jawab pendek Randi memutar bola mata nya malas.
"Kalian ngapain di sini?" Tanya suara berat dari belakang mereka.
Sontak mereka langsung menoleh, mencari tahu sumber suara tersebut.
"K-kak Seno?"
"Di tanya, bukan nya di jawab." Kata Seno menghampiri mereka.
"Pulang, Complex berantakan, banyak yang berkeliaran, Sayu sudah mulai berani."
Kata Seno lalu ikut duduk bersama mereka.
"Gak bisa sekarang, kami lagi mencari benda untuk memcahkan misteri." Kata Andini, pandangan nya tak luput dari padang rumput hijau.
Senja mulai menyapa, namun kedua manusia ini belum beranjak dari duduk nya.
Setelah mendengar penjelasan Seno bahwa memang benar Sayu adalah hantu.
Namun hal itu tidak membuat semangat Andini goyah untuk memecahkan misteri.
"Pulang aja lah, udah cape." Kata Randi sembari merebahkan tubuh nya.
"Gak, kita gak boleh pulang sebelum benda yang kita cari ketemu." Kata Andini beranjak dari duduk nya lalu berjalan pergi.
"Mau kemana? Mau menyelusuri padang rumput ini? Luas tau, mending pake mobil." Kata Randi menutup mata nya, mencoba tertidur.
Namun tak ada sahutan dari Andini, Randi langsung membuka mata nya terbangun, dan mencari sosok wanita yang sedari tadi bersama nya.
"Din, Andinii." Panggil Randi melihat sekeliling,
"Woy!" Kini Randi beralih menjadi berteriak.
Namun, sejauh mata memandang, hanya ada padang rumput yang luas.
"Sialan! Gue di tinggalin, dasar, keras kepala." Umpat Randi lalu berjalan menyelusuri padang rumput.
Sementara di sisi lain..
Andini terus berjalan menyelusuri padang rumput tersebut.
"Niat saya baik, niat saya baik." Andini mengulang kalimat tersebut sembari menutup mata nya, namun kaki nya masih asyik melangkah.
"Tunggu, tungguin teman mu, dia ada di belakang, sedang mencari mu."
Andini langsung menoleh ke arah belakang, namun ia tak melihat ada tanda' Randi menyusul nya.
"Ck! Mana sih orang nya, makan waktu lama tau gak." Kata Andini berdecak kesal.
"Bwa-!" Kejut Randi dari arah belakang Andini.
"Ngapain nyusul segala? Diem aja di sana." Kata Andini mengomel lalu berjalan mendahului Randi.
"Tungguin sih." Kata Randi seraya merangkul bahu Andini.
For Your information Randi ini tipikal orang yang Love languange nya bukan Phisyical Touch, jadi pas Randi merangkul bahu Andini, Andini tuh ngerasa aneh, tapi ya bomat.
"Suara Aa serak, teriak tadi?" Tanya Andini menyadari suara Randi berubah.
"I-iya, tadi kan nyariin kamu, teriak', jadi nya serak deh." Jawab Randi denga cekatan.
"Ouh gitu." Ucap Andini lalu pandangan nya kembali menuju ke depan.
Sementara di sisi yang lain...
"Dinn!! Andinii!! Kamu di manaa!!??" Teriak Randi dengan sekuat tenaga nya, namun tidak ada jawaban apa pun.
"Cepat Randi! Cepat! Teman mu sedang dalam bahaya, cepat Randi! Berlaro, lari lah lebih cepat!"
Lagi dan lagi, Randi mendapatkan pesan entah dari mana asal suara itu.
Randi langsung berlari sekuat tenaga nya, ia terus berlari di tengah hamparan rumput yang luas, sejauh mata memandang hanya terlihat padang rumput yang luas.
"Andinii!! Andinii!! Keluaarrr!!" Teriak Randi berlari lebih cepat lagi.
Di sisi lain...
Andini menoleh ketika ada suara familiar yang memanggil nya.
"Siapa itu, tadi ada yang manggil?" Tanya Andini sembari menoleh ke belakang.
"A, Aa denger gak?" Tanya Andini melihat ke arah Randi.
Namun, tidak terlihat ada Randi di samping nya, kemana kah Randi?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost in the Complex
Horor5 teman yang hidup bersama, namun tinggal dengan hantu, siapakah hantu itu?