Luan masih belum bisa tertidur walau sudah tengah malam, dan hanya beristirahat sembari memandangi anak mungil yang ia tidurkan di tatami yang sedikit empuk, dia merasa bahwa sedang menjadi seorang ibu dalam semalam. Angin dingin berhembus masuk melalui jendela yang terbuka
"Ssshhh dingin sekali, aku lupa menutup jendela..."
Luan tidak mau anak kecil itu terkena demam atau semacamnya karena kesalahannya, jadi dia menutup jendela agar udara dingin diluar tidak membekukan ruangan kecil ini. Tiba-tiba ada tangan terulur menghentikan Luan menutup jendela. Tangan itu bahkan sempat menyentuh punggung tangan Luan dengan kasar sebelum pemiliknya buru-buru melompat kedalam, tersenyum sambil menutup jendela.
Luan mengamati Childe yang tak di undang ini dari ujung kepala sampai ujung kaki, lalu berbalik dan menghiraukan nya, tetap menjaga jarak dari pria satu ini.
Rambut Childe berantakan, pakaiannya tidak terlalu acak-acakan, tapi baju luarnya dibuka dan meninggalkan kemeja merah yang kerahnya terbuka lebar, Lengkap dengan eskpresi cabul dan senyum jahatnya.
Luan memperbaiki bajunya sendiri dan kembali berbaring disebelah anak yang tadi ia tidurkan. "Kamarku tidak bisa ditempati, jendela nya selalu terbuka oleh angin. Benar-benar mengganggu..."
Dengan mata terpejam, Luan menyela, "Kau, kan bisa mengunci jendelanya."
"Gemboknya rusak. Nona, bisakah kau geser sedikit, tolong beri aku tempat." Jawab Childe.
Luan tetap diam dan pura-pura tidur.
Childe kemudian menceramahinya, "Nona, jadi wanita itu harus punya sedikit kepedulian, kau sendiri yang bilang 'masih memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi' tapi kau bahkan tidak mau berbagi setengah tempat tidurmu denganku."
Karena terus dihiraukan, Childe akhirnya mengangkat tubuh Luan dan menggesernya sedikit untuk memberinya ruang, lalu menjatuhkan diri ke tatami dan memperhatikan anak mungil yang tengah tertidur disebelahnya, dia tersenyum lalu memainkan pipi gadis kecil itu dengan jari telunjuknya. Menyadari bahwa Luan masih terdiam kaku, dia berkata, "Berhentilah bersikap acuh begitu, katakan padaku, apa kau tidak bisa tidur karena merasa kesepian di malam yang dingin ini? Harusnya kau memberitahuku."
Luan menatap Childe penuh arti sambil menjawab, "Kumohom keluar dari kamarku, Tuan Childe."
Tidak bisa berkata-kata setelah di usir oleh pemilik kamar, wajah childe berubah datar dan sedikit kesal mendengar respon luan, "Kau ini tega sekali, membiarkanku tidur di tempat yang tidak layak itu..."
Hey bahkan kamarku lebih jelek dibandingkan kamarmu!
Luan menatap pria itu dengan bingung, mengeretakkan gigi, "Maafkanan diriku yang acuh ini. Baiklah, aku bisa tidur di kamarmu, sementara kau tidur disini saja."
Akhirnya childe bangkit berdiri, menidurkan paksa Luan ditatami dan memegangi kedua tanganya diatas kepala. Childe tersenyum diatas gadis itu "Mana mungkin aku membiarkanmu tidur di tempat jelek itu. Lihat, sekarang kau sangat terlihat seperti istri dengan satu anak." Sahutnya, Luan benar-benar sudah kehilangan kesabarannya, sepertinya kata 'Tidak bermoral' dibuat khusus untuk pria ini.
Luan kemudian melirik anak kecil yang sedang tidur disebelahnya lalu kembali menatap Childe, "Bisakah kamu lepaskan aku, anak kecil disebelahku bisa saja terganggu dan menangis."
"Entahlah... aku suka di atas sini." Jawab Childe, gadis malang itu melihat ke segala arah sekaligus, menatap lengan childe yang sekarang mengikat kedua tangannya secara paksa, dan wajahnya semakin memerah, menyadari posisi yang tidak senonoh ini, dia bergumam, "Lepaskan! Kalau tidak aku akan-" Childe menyela, dan berkata "Kau akan apa?" tiba-tiba gadis kecil yang tertidur disebelah Luan mulai menangis dan merengek karna keributan yang dibuat mereka berdua, Luan kemudian menatap tanpa ekspresi ke arah pria cabul itu, "Aku akan memanggil seseorang, dan dia tak segan-segan menghancurkanmu, Tuan Childe." Katanya, merasa pegangan ditangannya mulai melemah, Luan menghempaskan tangannya dan mendorong tubuh childe yang sedari tadi nyaman di atasnya, lalu menggendong anak kecil yang kini menangis keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY LIVING DEAD || XIAO魈
FanfictionSelama ribuan tahun, penduduk Liyue sering menceritakan kisah tentang Yaksha. Tapi seiring dengan waktu, para pelindung rakyat ini perlahan menghilang. Hanya Xiao yang masih mematuhi kontraknya dengan Archon Geo, dan menjalankan tugas yang diberikan...