----------------------------------------------
My heart will become empty, like a blank sheet of paper.
••••••
Hatiku akan menjadi kosong, seperti selembar kertas kosong.
----------------------------------------------
keesokan harinya, setelah selesai berjualan. Luan menutup kedainya, selain hari sudah mulai gelap, cuacanya juga mendung, jadi dia bergegas untuk cepat pulang.
Tiba-tiba Luan merasakan tetesan air hujan jatuh dari langit dan angin terasa lebih sejuk. Setelah beberapa tetes, hujan mulai turun dan gerimis datang dengan tenang.
Sambil berjalan di tengah hujan, Luan membuka payung, sepatu sulam kecilnya menginjak lempengan batu, memercikan air dengan santai.
Dia menggigil oleh hembusan angin dingin.
Saat Luan mendongak, dia melihat pria berjalan sendirian di tengah hujan dengan kepala tertunduk dan topi besarnya menutupi seluruh bagian kepalanya, membuatnya terlihat seperti jamur berjalan.
Seluruh tubuhnya basah kuyup, pakaiannya berantakan, sama sekali tidak mempedulikan keadaannya yang kacau. Luan merasa pria itu sangat tidak layak keluar rumah dalam cuaca menyedihkan seperti ini_______ melihat banyak noda darah tertempel di pakaiannya, Luan cukup yakin kalau pria itu baru saja melakukan sesuatu yang tidak senonoh, dan melakukan aktivitas di beberapa tempat yang jarang terlihat orang lain.
Jadi dia buru-buru mengikutinya, mengerutkan bibir dan bertanya dengan nada khawatir, "Permisi, tuan? Kau baik-baik saja?"
Pria itu tidak menoleh, tapi jelas mendengar suaranya saat berhenti dan menunggu sebentar. Mengangkat sedikit topi besarnya dan berjalan beberapa langkah sebelum menjawab dengan suara pelan, "Beraninya kau bertanya."
Luan segera menampar ringan wajahnya dan berkata sungguh-sungguh, "Ah, bodoh, mulut bodoh, omong kosong macam apa yang kau tanyakan? Sudah tahu dia sedang tidak baik-baik saja, malah bertanya lagi..."
"Nona," pria itu tidak menerima leluconnya dan menyela.
Luan berkedip, hujan semakin deras dan uap air membentuk lapisan kabut putih yang membingungkan dan mencegahnya melihat ekspresi Pria itu dengan jelas. Pria itu terdiam lama, menunduk dan berbisik lembut, "Sebentar lagi... Kau akan mati."
Luan bertanya, "Ah, siapa yang akan mati?"
"Apa kau tuli?"
Pria itu terdiam selama beberapa saat, entah menenangkan diri atau membuat Luan mengerti. Sambil terus melangkah ke depan, Pria itu menjelaskan dengan suara datar, "Orang yang ceroboh sepertimu, akan cepat mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY LIVING DEAD || XIAO魈
FanficSelama ribuan tahun, penduduk Liyue sering menceritakan kisah tentang Yaksha. Tapi seiring dengan waktu, para pelindung rakyat ini perlahan menghilang. Hanya Xiao yang masih mematuhi kontraknya dengan Archon Geo, dan menjalankan tugas yang diberikan...