Sudut pandang orang ketiga,
Tombak Xiao melingkar dan memutar leher demon itu. Hingga akhirnya, para sisa kelompok demon itu sudah menjadi mayat. Setelah membunuh beberapa demon, Xiao bahkan tidak bisa mempertahankan tubuhnya, tapi juga tidak mau terjatuh, jadi dia hanya mundur beberapa langkah, jalannya seringan bulu, namun kenyataannya dia berada dalam kondisi menyedihkan, berusaha sekuat tenaga menemukan sesuatu yang bisa menompangnya.
Tiba-tiba sepasang lengan muncul entah darimana, menopangnya dengan kuat. Xiao sama sekali tidak merasakan orang ini mendekat dan terkejut, bulu kuduknya meremang. Untung orang ini tulus membantu tanpa ada niat lain.
Mata Xiao bersinar saat menoleh orang itu "Tuan Zhongli."
Xiao menghela napas lega dan menegakkan tubuh. Zhongli ini mengenakan pakaian berwarna coklat tua, mungkin terlihat berusia sekitar empat puluhan, wajahnya luar biasa tampan, meskipun tatapannya membuat bingung banyak orang.
Matanya yang tajam sekarang tertuju pada Xiao, sepertinya tidak menginginkan apapun selain mengungkapkan apa yang ada di bawah lapisan wajahnya.
Xiao terbatuk, "Terimakasih..."
"Kau belum meminum obatnya, Xiao?" Ekspresi pria itu dipenuhi keraguan samar, mengalihkan tatapannya ke leher dan tangan Xiao, kecurigaannya semakin meningkat ketika melihat karma nya memburuk. Setelah beberapa saat, Xiao mengalihkan tatapannya dan mengangguk, "Obatnya habis, Tuan." Zhongli mengangguk dan mengasongkan sebotol obatnya yang baru, lalu berkata, "Sekarang minumlah." Xiao hanya patuh dan mengambil botol itu lalu meneguknya.
Pria itu mengusap dagu, terdengar kebingungan "Siapa makhluk kecil itu?" Tanya nya lalu menoleh ke arah gadis yang tergeletak ditanah. Xiao tegang, namun wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, "Dia hanyalah gadis yang kuselamatkan."
Pria itu tidak memperdulikannya, hanya bergumam pelan, "Apa dia manusia? Tapi aneh... Aku tidak bisa lihat apa dia terdampak karma, juga tidak yakin kalau dia tidak terdampak karma mu, hm..." Mendengar hal itu, tak ada yang bisa mempersiapkan Xiao untuk jawaban itu. Pria itu mengangguk, memastikan diri sendiri, "Aku tidak mungkin salah kali ini, tentu saja dia manusia."
Tak ada yang bisa mempersiapkan Xiao untuk jawaban ini juga.
Zhongli perlahan berjalan pergi memeriksa keadaan Luan. "Kau baru mengenalnya, ya?" Xiao mengangguk, kemudian Zhongli beralih pandang menatap Xiao, dan bergumam kecil, "Dia sangat cantik."
Xiao berkata dengan nada dingin, "Tuan, ingatkah ketika terakhir kali kau bilang seseorang cantik dengan hanya melihat punggungnya?"
Suara Zhongli melembut, "Aku mungkin hanya bisa melihat punggungnya, tapi cara dia berjalan dan suaranya yang terdengar lembut sudah cukup membuktikan pesonanya."
Zhongli tidak berhenti menatap gadis yang tak sadarkan diri itu dan hanya bisa menyerah setelah waktu yang lama, "Meski aku tahu dia orang yang sangat cantik," dia mencodongkan kepala ke belakang, "Tapi manusia sepertinya benar-benar... sangat... tidak mungkin... untuk bisa bersamamu, Xiao."
Xioa tipe orang yang cuma tahu cara bertarung daripada berbicara, jadi dia hanya diam ditempatnya tanpa membalas kata-kata pria itu.
Xiao perlu membuat Luan pingsan karena mengingat terlalu banyak peristiwa buruk jika dia bertarung dengan para demon, saat melakukannya pun dia nyaris tidak memakai tenaga, jadi perempuan itu bangun tak lama setelah Zhongli datang.
Luan membuka mata dan dengan bingung menatap langit, seolah jiwanya yang meninggalkan tubuh kembali masuk.
Zhongli mengangguk dengan wajah bosan, beberapa saat kemudian dia bertanya lagi, "Kudengar kamu gadis yang diselamatkan Xiao, siapa namamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY LIVING DEAD || XIAO魈
FanficSelama ribuan tahun, penduduk Liyue sering menceritakan kisah tentang Yaksha. Tapi seiring dengan waktu, para pelindung rakyat ini perlahan menghilang. Hanya Xiao yang masih mematuhi kontraknya dengan Archon Geo, dan menjalankan tugas yang diberikan...