CHAPTER 20 : MEMORIES

42 10 0
                                    

-------------------

The one and only puppet, just for me.
Satu-satunya boneka, hanya untukku.

--------------------

Sore di hari yang sama, ketiga remaja itu sampai di Liyue. Pertama-tama Chongyun dan Xingqiu mengantar Luan pulang ke kediamannya di penginapan Wangshuu Iin. Nyonya Verr goldet hanya bisa terdiam kaku dan ternganga tidak percaya melihat sosok didepannya, dia kemudian bergumam, "Luan? Luan!!! Kau... kau kembali? Kau masih hidup!" Kemudian dia berteriak ke seisi kediaman Wangshuu Iin saat itu, mengabarkan bahwa Luan sudah kembali dalam kondisi baik-baik saja.

Derai air mata sudah tak bisa termendung lagi oleh nyonya Verr Goldet kemudian dia menangis di pelukannya, sebenarnya rasa sakit di hatinya semakin terasa sangat menyayat melihat perlakuan hangat orang-orang disini padanya, tapi dia tidak mengingat mereka semua. Luan menyeka air mata wanita itu dan tersenyum lembut, "T-tidak perlu mengkhawatirkan ku begitu, nyonya. Aku baik-baik saja."

Chongyun menenangkan keributan itu dan menjelaskan kepada semua orang yang berada disana, "Tolong biarkan Luan untuk beristirahat dan beri dia waktu untuk sendiri."

Dan semua orang menganggap wajar hal itu, mengangguk patuh atas perintah Chongyun. Kemudian nyonya Verr Goldet mengantar gadis itu ke kamarnya, "Luan, kau sedikit pendiam yah? Apa karena kau lelah? Baiklah, sekarang istirahat kan dirimu disini ya." Nyonya Verr Goldet belum mengetahui tentang kondisi Luan yang sebenarnya telah kehilangan ingatannya, dan Luan juga tidak tahu harus bagaiamana dia memberitahukannya.

Setelah nyonya Verr Goldet keluar dari kamarnya sembari menutup pintu, Luan menjatuhkan diri ke kasurnya yang empuk, kasur itu sangat dingin menandakan bahwa pemiliknya sudah lama tidak menggunakannya. Ruangan itu sangat bersih, Luan memandangi atap kamarnya mencoba mengingat apa yang dia lakukan terakhir kali disini? Tapi semakin di ingat semakin sakit kepalanya. Jadi, Luan memutuskan untuk tidur.

Dia kembali bermimpi, tidak seburuk mimpi sebelumnya. Kali ini terdengar suara gadis kecil menangis, dan berkata, "Aku ingin dunia menyingkirkan mereka dan melempar mereka kembali ke neraka."

Lalu semuanya kabur, terlihat kehidupan gadis kecil sebelumnya, dia ingat kalau dirinya tengah berjalan sempoyongan dengan penampilan compang-camping karena tidak ada yang mengurusnya semenjak kematian kedua orang tua nya. Saat kelaparan dia mengintip toko makanan maupun restoran dari kaca jendela, tapi tidak ada satupun orang yang mengasihani nya dan memberinya sebuah makanan walau hanya nasi sisa.

Dia pergi tanpa arah dan tujuan, akhirnya dia sampai dipinggiran pantai di Inazuma, dia bertemu dengan seorang pemuda lelaki, lelaki itu terlihat berusia akhir tujuh belas tahunan? dengan perawakan yang tidak terlalu tinggi, wajahnya samar-samar dan akhirnya gadis kecil itu terjatuh tergeletak di tanah karena kelaparan.

Pemuda yang melihatnya berlari ke arahnya dan dengan lemah lembut dia bertanya hati-hati, "Kamu ... Masih hidup? Apa yang terjadi? Bagaimana kamu bisa di sini? Apa kamu terluka?" tanya sang pemuda, dengan suara lemah gadis kecil itu menjawab, "Siapa... Pakaian bagus itu ... siapa kaka sebenarnya?"

Bagaimana tidak gadis itu berpikiran demikian? Pakaian yang digunakan oleh sang pemuda terkesan mewah. Gadis kecil itu sampai mengira seorang di depannya itu adalah bangsawan. Kimono/Hakama putih dengan beberapa bagian berwarna ungu, serta tudung tipis menutupi surai nilanya.

Pemuda itu pun memutuskan merawatnya, memberikannya makan, mencarikannya minuman, dan membuatnya terlihat sehat kembali.

Ada kesamaan antara sang pemuda dan gadis kecil itu. Pertama, gadis kecil itu hidup sebatang kara, tidak ada keluarga. Karena kesamaan keduanya itulah mereka seakan menjadi sebuah keluarga kecil, meskipun hidup sebatang kara. Kemudian keduanya pun berjanji akan senantiasa bersama.

DEAR MY LIVING DEAD || XIAO魈 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang