CHAPTER 5 : TARTAGLIA

88 14 1
                                    

Sudah satu minggu telah berlalu setelah perayaan lentera. Dan benar saja, diskon tiga bulan kamarnya dibatalkan oleh Nyonya Verr Goldet. Setidaknya, Nyonya Verr Goldet masih baik hati memberikan diskon satu bulan.

Hari ini, Hu Tao mengajak Luan untuk memasak di kediamannya. Katanya ada beberapa orang tamu Zhongli yang datang dari jauh.

Jadi Sore di hari yang sama, sepulang dari toko. Luan menuju ke kediaman Hu Tao. Tapi, diperjalanan ia bertabrakan dengan seseorang hingga terjatuh. Terlihat berkas-berkas orang yang ditabrak Luan tergeletak acak-acakan di tanah, Luan mengusap matanya lalu mendongak ke atas dan mendapati dua orang asing; seorang pria tampan berambut jahe, tinggi dan bermata biru layaknya lautan dan wanita berambut pirang elegan yang sangat cantik dan tinggi sedang menatapnya tajam.

Setelah memperhatikan Luan beberapa saat, pria asing itu terkesima melihat kecantikan gadis rembulan itu, berpikir dalam hati, "Cantik sekali, bahkan kecantikannya mengalahkan para dewi... wanita ini adalah wanita tercantik yang pernah aku temui." pria itu tersenyum ramah, "Oh, apa nona baik-baik saja?" Dia bertanya, Luan mengangguk dan mulai mengumpulkan berkas-berkas orang asing itu, Pria itu berjongkok untuk membantunya.

Setelah berkas yg berserakan terkumpul, Luan memberikan berkas di tangannya pada pria asing yang sedari tadi menatapnya dengan senyuman yang tak pernah pudar, "Maafkan aku, tuan dan_______ nyonya?" Sahut Luan, wanita yang cukup tinggi disebelahnya terlihat tidak ramah dan hanya menatap sinis dan tajam ke arah Luan, sementara yang pria terus menyunggingkan senyum terbaiknya dan menggeleng, sambil berkata, "Tidak masalah, Nona. Aku Childe, dan wanita ini... Nona La sighnora. Kami datang dari-" sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya, wanita disebelahnya menendang pria itu dengan ujung sepatunya dan Childe membalasnya dengan menatap sinis, lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Luan, sembari terkekeh kecil bergumam, "Nona-manis ini namanya siapa? Sebuah kehormatan bisa mengetahui nama nona." Dia bertanya dengan nada sopan dan ramah.

Luan yang sedari tadi terdiam Langsung memejamkan matanya beberapa kali, sedikit tersipu dengan gombalan Childe. "A-aku Luan..." Jawabnya, "Wah nama mu cantik ya, tak heran-" sebelum melanjutkan perkataanya lagi La Signora mengelak, "Maaf, tapi kami sedang sibuk." Dengan menatap tajam ke arah Luan membuatnya sedikit gugup dan hanya menunduk sembari membukukan badannya untuk meminta maaf, namun kedua orang itu sudah pergi. Sangat tidak sopan, pasti bukan dari liyue, pikirnya.

"Huh... Pasangan yang serasi, Pria ramah dengan Wanita... Ah sudahlah. Aku harus cepat," Luan menggerutu sembari melanjutkan perjalanan menuju Wangsheng funeral Parlor.

Setelah sampai, Hu Tao sudah menunggunya dan menyapanya akrab. Luan mengangguk ke arah Zhongli yang dibalas senyuman hangat pria itu. Hu Tao langsung mengajaknya ke dapur, karna katanya sebentar lagi tamu nya akan tiba.

Di dapur, Hu Tao menyuruh Luan untuk memasak makanan seafood, jadi Luan memilih untuk memasak sup ikan salmon. Setelah selesai memasak, Luan kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan. Ia sedikit terkejut ketika melihat pria dan wanita yang berpapasan dengannya tadi... Ternyata mereka tamu yang dimaksud. Childe dan La Sighnora.

Sementara itu Childe berpikir gadis itu adalah belahan jiwanya, sebab semesta selalu mempertemukan mereka secara tidak sengaja. Tidak menutup kemungkinan hanya pertemuan kedua kali.

Childe terus menatap Luan dengan tatapan yang sulit dipahami, namun Luan menghiraukannya lalu kembali ke dapur tidak tertarik mendengarkan percakapan mereka. Kata Hutao sih, mereka ada bisnis, paling cuman bisnis jualan peti mati. Tanpa di duga, alih-alih membicarakan bisnis Childe malah menyusul Luan kedapur untuk sekedar menggodanya menambah kesan tidak nyaman bagi Luan. Tapi mau bagaimana pun dia berusaha bersikap ramah.

"Hey, Nona, kau tinggal dimana?"
"Penginapan Wangshu Iin."
"Cukup jauh."
"Kau tau?"
"Tentu, aku sering mendapat tugas diliyue. Tapi aneh... Aku baru kali ini menemukan gadis secantik nona."
"Terimakasih."

DEAR MY LIVING DEAD || XIAO魈 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang