CHAPTER 9 : JUEYUN KARST

60 13 0
                                    

"Memangnya kita mau kemana, Xiao?" Akhirnya Luan bertanya, Xiao meliriknya sebentar lalu menjawab, "Jueyun Karst." Luan menghentikan langkahnya sesaat, menatap Xiao bingung apa, gadis itu memang tidak tahu banyak tempat di Liyue. Jadi, Xiao berkata lagi, "Kau bilang ingin bunga kan?" Baru setelah mendengarnya senyum di wajah Luan terpancar.

Luan sebenarnya hanya bergurau pada kalimat 'membayar dengan bunga' tapi pria itu memang selalu menganggap semua hal dengan serius. Mau bagaimana lagi, sudah terlanjur, lagipula Luan memang ingin menambah beberapa bunga lain untuk koleksinya.

Luan memperhatikan punggung pria itu, Entah kenapa dia selalu mendapat perasaan yang sangat berbeda ketika melihat punggung Xiao, sampai tahap dimana dia sangat ingin memeluknya.

Punggungnya tidak selalu tegak, seringkali membungkuk malas, tapi sama sekali tidak mempengaruhi keanggunannya, malah terkesan pria itu sangat nyaman. Luan merasa tidak ada satu masalah pun yang bisa mengganggu pikiran Xiao, dan orang akan merasa sangat damai dan nyaman saat menatapnya.

Dia tidak bisa menahan diri dan berhenti berjalan, menatap kosong ke sosok santai Xiao. Emosi merayap naik dalam dirinya______ emosi keinginan untuk memilikinya.

"Xiao..." Sahut Luan.

Xiao meliriknya dengan lesu dan berkata, "Apa ada masalah?" Luan memberinya senyuman lembut, dan untuk membuktikan kalau benar pria itulah yang memberikan setangkai bunga Glaze Lily di ambang jendelanya tadi malam, ia bertanya, "Apa semalam... Kau yang memberikanku setangkai bunga Glaze Lily?" Xiao balas menatapnya tanpa suara, setelah beberapa saat, Xiao hanya mengucapkan, "Ya."

Sudut bibir gadis itu tertarik membentuk senyuman manis. Meskipun cara penyampaiannya sama sekali  tidak romantis, dan lebih terkesan sederhana, tapi Luan merasa bahagia. Dia tahu, sosok lelaki didepannya memang tak pandai merangkai kata-kata, apalagi membuat puisi cinta dengan diksi indah. Sama sekali mustahil. Tapi, itu tidak penting baginya, karena hanya dengan mendengarnya bicara pun Luan bahagia. Perasaan seperti ini, apa yang disebut perasaan cinta?

Jueyun karst || 𖦹 ༘⋆⊹𖡼𖤣𖥧𖡼𓋼𖤣𖥧𓋼𓍊࣪˖ ִֶָ。

Tempat yang bernama Jueyun karst ini berada di atas puncak gunung Qingyun, di daerah Minlin, Liyue. Tempatnya sangat menakjubkan sebab ada sebuah pulau terapung di awan. Disana juga terdapat beberapa jenis bunga yang keberadaannya sulit ditemukan ditempat lain.

"Mau bunga apa?" Tanya Xiao, Luan terdiam sebentar memegangi dagunya dan memikirkan dengan serius bunga apa yang ia perlukan sebagai hiasan nanti, kemudian bergumam, "3 tangkai bunga violetgrass, 5 tangkai bunga Silk Flowers, dan 2 bunga sweet flowers. Kau bisa?" Xiao mengangguk tidak banyak membantah ataupun mengeluh, kemudian memanjat tebing dengan hati-hati.

Luan melihat punggung pria itu mendaki bukit batu yang sangat tinggi. Hanya untuk mencari beberapa bunga yang diinginkannya.

Setelah sampai dipuncak, Xiao langsung memetik beberapa bunga yang dipesan Luan, tidak peduli jika dibilang tidak boleh memetik sembarangan oleh Cloud Retainer, toh tingkat senioritas Xiao lebih tinggi dibandingkan Adeptus lainnya. Terlebih lagi, Xiao hanya menuruti perintah Zhongli.

Setelah bunga nya terkumpul, baru saat itulah dia memasang Wind Gildernya dan terjun kebawah, "Waaah! Keren, Kau bisa terbang!" Teriak Luan dari bawah yang sedari tadi menunggunya, ekspresi kagum terpancar jelas dari mata gadis itu yang membinar.

Setelah turun, Xiao berkata sembari mengasongkan beberapa bunga yang sudah dia petik pada gadis itu, "Bunga silk Flowers hanya ada tiga, sisanya akan ku cari disekitar sini."

"Waaah, mereka sangat cantik!" Sahut Luan, tidak memperhatikan apa yang di ucapkan Xiao, Bisa dibilang Luan kelewat girang, gadis ini memang sangat menyukai bunga. Setiap dia melihat bunga, sikap nya berubah drastis, jadi seperti anak kecil.

DEAR MY LIVING DEAD || XIAO魈 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang