Sudut pandang orang ketiga,
Chongyun dan Xingqiu bergegas menyusul kedua orang yang sedang melarikan diri itu, tapi ditengah jalan Adeptus menghentikan tindakan mereka berdua.
Kedua pemuda itu sangat terkejut atas kehadirannya yang tiba-tiba di Snezhnaya, bukankah Xiao dilarang untuk meninggalkan Liyue? Berbagai pertanyaan terlintas di pikiran mereka tapi tidak ada satupun yang berani aku tanyakan pada sesosok Adeptus itu, setelah beberapa saat Xingqiu memberanikan diri untuk bertanya, "Tuan Adeptus, kenapa anda berada disini? Bukankah anda-" sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya Xiao menjawab acuh tak acuh, "Hanya patuhi perintahku, tetap disini dan awasi markas fatui. Biar aku yang pergi mengejar gadis itu." Tepat setelah mengatakan itu, Xiao menghilang seketika.
Akhirnya Chongyun maupun Xingqiu memilih untuk mematuhi perintahnya. Dan tetap mengawasi bangunan ini dengan hati-hati.
_________________
Sudut pandang Luan,
Aku dan Hardt. Pria ini telah memberitahuku semuanya, kebenarannya.
Selama beberapa hari terakhir, aku tidak ingat kapan aku sampai di pulau menakutkan ini. Aku dijadikan objek penelitian dokter gila, dia terus menyiksaku, melukaiku hanya agar tau kekuatan khusus yang aku miliki. Aku selalu berteriak, menjerit dengan kencang tapi tidak ada seorangpun yang menyelamatkan ku.
Di ruangan gelap itu, tanpa pencahayaan sedikitpun dan hawa dingin yang menusuk kulitku. Aku sangat ketakutan, aku tidak mengingat siapa aku sebenarnya, darimana aku berasal dan siapa keluargaku. Aku selalu bertanya-tanya kenapa aku di perlakukan seperti ini. Melewati hari dengan menangis darah.
Sampai akhirnya seseorang membantuku. Dia adalah pria yang terluka ini, Hardt.
Dia mengatakan yang sebenarnya, bahwa aku adalah Luan Xie. Aku di culik dan dijadikan bahan penelitian dan percobaan dari Harbinger yang bernama Dottore, dokter gila itu menghapus seluruh ingatanku agar aku tidak melarikan diri. Dan hanya itulah yang ia ketahui tentang aku yang sebenarnya.
Semenjak kejadian itu, aku memutuskan untuk melarikan diri. Dan Hardt rela membantuku tapi dia malah terluka demi melindungi ku. Dia dicap sebagai pengkhianat fatui dan diancam akan mendapat hukuman paling menakutkan dari Harbinger ke 6 tuan Scaramouche yang terkenal dengan kesadisan dan kekejamannya.
Ditengah pelarian kami, para penjahat terus mengejar kami. Malam ini sangat gelap penerangan hanya diberikan oleh cahaya rembulan yang senantiasa mengawasi kami dari atas. Cuacanya juga sangat dingin, salju tebal yang sudah menumpuk membuatku sulit berlari lebih cepat ditambah kondisi Hardt semakin parah dengan darah yang berceceran dimana-mana.
Karena kelelahan aku tersandung dan terjatuh bersama Hardt, "Luan... pergilah! tinggalkan aku disini." Seru Hardt dengan suara yang mulai lemah, tentu saja aku menolak mana mungkin aku menginggalkan satu-satunya orang yang telah menyelamatkanku dari neraka ini.
Tidak butuh waktu lama bagi para penjahat menyusul kami, satu pria besar manarik lenganku dengan kasar dan menahan ku. Sementara pria lainnya menikam Hardt dengan pedang, "Hardt! Tidak, Hardt!" Aku berteriak.
Satu pria lain tiba-tiba muncul dan memeriksa keadaan Hardt, "dia belum mati, bodoh." Sahutnya pada temannya, "padahal aku sudah menusuknya dengan benar." Satu tusukan lagi akan didaratkan tepat di dadanya. Aku mulai memberontak, "Lepaskan! Tidak, Haaardttt!"
/Suara tusukan terdengar lagi
Hardt..
"Tenanglah.. nona manis~" sahut pria yang menahan ku dari belakang, suaranya terdengar jelas ditelinga ku membuatku merinding. Dia menutup mulutku dengan tangannya yang besar.
"Pengkhianat itu sudah mati." Sahut pria lain, yang mulai mendekat ke arahku.
"Jadi dia gadis suci, nona Luan Xie? Lihat rambutnya benar-benar putih" ujar pria itu sembari membelai rambutku dan menghirupnya, "Wangi sekali~" lanjutnya.
"Hey Tuan scaramouche menyuruh kita untuk membunuhnya, 'kan? cepat bunuh dia!" Kata pria yang lainnya.
"Hey apa kau bodoh? tidak perlu terburu-buru begitu."
"Hah? Apa maksudmu memanggilku 'bodoh'!?"
"Orang pintar mana yang menyia-nyiakan kecantikan sepertinya, gadis suci dan wangi sepertinya mau langsung kau bunuh?"
"Ini perintah dari tuan harbringer ke 6, kau mau mati?"
"Tuan Scaramouche sangat polos dia kaku, kita bisa bermain-main dulu disini, setelah selesai kita bisa membuangnya ke laut. Hiu Mako akan menghabisinya!"Mendengar hal itu, seluruh tubuhku merinding. Aku mulai menutup mataku dan memohon dalam hati, "Selamatkan aku, siapa pun.. kumohon!"
Tiba-tiba terdengar suara tusukan beberapa kali dan saat aku membuka mataku kembali dua penjahat di depanku sudah tergeletak penuh darah, pria yang menahan ku sangat ketakutan dengan suaranya yang bergetar dia berkata, "S-siapa disana!? Jangan bercanda!"
Tepat setelah mengatakannya suara tusukan terdengar lagi dan tubuhnya melemas lalu ambruk. Semuanya hening yang kudengar hanyalah dering di telingaku, topeng menyeramkan dengan mata bersinar menatapku tajam.
Pria itu kemudian beranjak untuk pergi meninggalkanku, "T-tunggu!" Kataku menghentikan langkahnya dia melirik ke arahku dengan topeng yang masih menempel diwajahnya, "A-anu.. terimakasih." Sahut ku.
Pria itu tidak menjawab dan melanjutkan langkahnya, "T-tunggu aku mengenalmu!" Aku berteriak menghentikan langkahnya lagi,
"Kamu berbeda dengan yang lain. Maksudku, semua pria di pulau ini brengsek. Selalu bertindak kasar pada perempuan dan melakukan sesuka hati mereka."
Ditengah ocehanku pria itu mulai berjalan ke arahku,
"Jadi, jadi... Aku ingin mengatakan kalau kamu berbeda dari mereka kamu.. telah menyelamatkanku lagi, seperti waktu itu. Kamu.. kamu-"
/TOK
sebelum bisa menyelesaikan ocehan ku, pria itu memukul kepalaku menggunakan kayu dan kepalaku mulai pusing membuat tubuhku lemas dan ambruk.
_______________________
Sudut pandang orang ketiga,
"Dia berisik, seperti biasanya." Sahut Xiao kemudian pergi meninggalkan gadis yang tergeletak itu, sembari memandangi kepergian pria itu dengan samar-samar, "T-tunggu... Xiao..." Sahutnya lemah dan kemudian pandangannya menjadi gelap.
Chongyun dan Xingqiu yang mengawasi mereka secara diam-diam, kedua pemuda itu hanya bisa terdiam heran, "Dia... Melakukannya." Sahut Chongyun dibalas anggukan oleh Xingqiu, "Dia benar-benar memukulnya.." sahut Xingqiu.
Akhirnya Chongyun dan Xingqiu membawa gadis yang telah tak sadarkan itu pergi menuju tempat yang lebih aman.
Hingga akhirnya Luan mulai sadarkan diri, dia menatap bingung ke arah dua pemuda bersurai beku dan biru gelap itu, "S-siapa kalian?"
Pertanyaan gadis itu membuat Chongyun dan Xingqiu sedikit terkejut lalu saling menatap satu sama lain, "Apakah... Apakah dia kehilangan ingatannya? Sahut Xingqiu.
Chongyun kemudian menoleh ke arah Luan dan berkata, "Kurasa... Kamu kehilangan ingatanmu..." Chongyun berkata dengan suara rendah dan terlihat jejak kesakitan dari wajahnya.
Seperti menyadari sesuatu, Luan mulai memperhatikan sekeliling dan bertanya, "Hardt? Dimana Hardt! Bagaimana keadaannya!"
Xingqiu menggeleng pelan, dengan susah payah dia memberitahukan kebenarannya pada gadis itu, kebenaran bahwa pria itu sudah tewas.
---------------------------------------------------------------------------
Baru segini sih yang saya ingat, jadi saya bermaksud untuk membuat cerita ini sedikit demi sedikit biar ga bikin reader jadi pusing bacanya. Hope u like my story and don't forget to vote, right?!
With love, Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY LIVING DEAD || XIAO魈
FanfictionSelama ribuan tahun, penduduk Liyue sering menceritakan kisah tentang Yaksha. Tapi seiring dengan waktu, para pelindung rakyat ini perlahan menghilang. Hanya Xiao yang masih mematuhi kontraknya dengan Archon Geo, dan menjalankan tugas yang diberikan...