Pasal 10 ayat (3) Permendikbudristek 39/2021 menyebutkan plagiat merupakan perbuatan: mengambil sebagian atau seluruh karya milik orang lain tanpa menyebut sumber secara tepat, menulis ulang tanpa menggunakan bahasa sendiri sebagian atau seluruh karya milik orang lain walaupun menyebut sumber.
Dengan ini saya rasa cukup untuk memberitahukan akan hal ini dan dengan itu saya melarang keras akan plagiarisme terhadap cerita saya. Cukup nikmati saja ceritanya, tidak perlu memperburuk citra diri sendiri dengan melakukan plagiarisme. Tidak mudah memikirkan sebuah cerita dan tidak mudah juga untuk menulisnya.
Ini adalah karya saya yang saya buat 100% sendiri tanpa kontribusi dari pihak lain. Maaf jika ada kesamaan tempat/tokoh di dalam cerita ini.
Jangan lupa untuk vote dan share ke teman-teman kalian yaa
______________________________________________"Reality : 1022"
Seorang gadis muda sedang berjalan keluar dari gedung University Of Llinois Chicago, ia menatap ke langit yang mendung. Ia pun mempercepat langkahnya karena menyadari akan segera turun hujan.
Tiba di area parkir, ia masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mesin mobil, dan memulai perjalanan.
Sampailah gadis itu di Apartemennya, keadaanya sudah hujan deras.
Genangan air didepan gedung membasahi kedua sepatu miliknya. Kemudian ia berlari ke dalam gedung apartemennya berada. Lalu, gadis itu menaiki lift dengan dua orang di belakangnya, salah satunya adalah pria tinggi yang berkulit hitam, dia terlihat tampan. Saat gadis itu akan keluar dari lift, seorang wanita yang didalam lift menabraknya dari belakang dan langsung pergi bergandengan tangan dengan pria tadi. Gadis itu mengatakan sesuatu "Babe, let's grab dinner together to celebrate our engagement day." Kata wanita tersebut.Gadis itu sempat merenung didalam lift dan kemudian melangkahkan kakinya keluar dari lift. Yang terpikirkan dikepalanya adalah "Apakah aku dan Louis akan mungkin sampai ditahap pertunangan?." Itu adalah salah satu pertanyaan yang tidak dapat di jawab.
Saat tiba diapartemennya, ia langsung merapikan apartemen dan memasak beberapa makanan, ia bahkan memasak makanan yang pertamakali ia makan bersama kekasihnya dihari kedua setelah mulai berkencan, yaitu American Cheese Cake.
Gadis itu menunggu hingga tengah malam, ia sudah sangat mengantuk tapi tak ada juga kabar dari kekasihnya, Louis. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
Keesokan harinya ia terbangun oleh notifikasi pesan yang begitu banyak dari "Bianca". Bianca adalah sahabat baik Celine yang tinggal di Indonesia.
Lalu Bianca tiba-tiba menelpon, ia pun menerima telepon itu."Aku memiliki berita baru, Lin!," Kata Bianca.
"Berita apa?," Tanya gadis itu.
"Louis berencana memutuskan hubungannya denganmu, aku mendengar dia mendiskusikan itu di cafe dengan Liam kemarin malam." Kata Bianca.Gadis itu terkejut dengan apa yang diceritakan oleh Bianca pagi itu, matanya mulai berkaca-kaca.
"Hal seperti ini tidak bisa dijadikan sebuah candaan, Bianca." Kata gadis itu.
"Aku serius, aku sangat serius!." Kata Bianca.Bianca terdengar sangat serius dari telepon, gadis itu mulai meragukan hubungannya dengan sang kekasih "Louis".
"Itu bagus, lagi pula aku memang akan mengakhiri hubungan kami." Kata gadis itu.
"Celine, aku tidak ingin kau menyesalinya." Kata Bianca.
"Aku memang ingin mengakhirinya." Kata Celine.
"Baiklah, lakukan apapun yang menurutmu terbaik. Aku mendukungmu." Kata Bianca.
"Iya." Jawab Celine.Setelah jam makan siang Celine mengubungi Louis. Dengan hati berat, Celine menggenggam ponselnya, menatap layar dengan mata berair. Setelah beberapa detik yang terasa seperti keabadian, Jantungnya berdegup kencang, berharap agar Louis memutuskan untuk tidak menjawab panggilan itu, agar segalanya tidak berubah.
Dan di akhir deru napas, suara Louis akhirnya terdengar di seberang jalur. "Halo," katanya dengan suara tenang, Seakan-akan dia sudah tahu akan datangnya hari ini dan menerima takdirnya dengan tenang.
Celine terdiam, merasakan kekosongan dalam hatinya. Lalu, dengan suara yang tenang ia mengucapkan kalimat yang akhirnya mengakhiri segalanya, "Mari akhiri hubungan kita, Louis."
Louis hanya mendengarkan, tanpa satu kalimat pun untuk menentang permintaan Celine. Ia hanya pasrah, tahu bahwa keputusan sudah diambil, dan ia hanya bisa membiarkan segalanya berlalu di ambang kelam itu.
"Baiklah, mari lakukan itu." Kata Louis siang itu.
"Terimakasih telah ingin bertahan denganku." Sambung Louis.
Telepon itu pun dimatikan oleh Louis, Celine langsung merasakan penyesalan dan berlinang air mata. Ia menangis cukup lama untuk membuat kedua matanya sembab.
Di sisi lain Louis duduk di pojok kamarnya sambil merenungkan segalanya.
Tungguin cerita selanjutnyaa yaa
Email : Author.sss1@gmail.com
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality:1022
Romance[END] Jika anda menyukai cerita romansa yang cukup realistis, anda harus membaca cerita ini. Sinopsis : Kirana Franceline, atau yang akrab disapa Celine, baru saja kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di University of Illinois, Chica...