Cerita Fiksi-Romance
Semua peristiwa tidak benar terjadi
Blurb :
Reyvitto, Kapten pasukan khusus yang bertugas di wilayah konflik Bumi Cendrawasih.
Menanggulangi kelompok yang berniat memberontak dan membuat kericuhan di sana.
Dokter Jennifer, dokte...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yahukimo merupakan salah satu nama tempat yang terdapat di wilayah bumi cendrawasih. Lokasinya berada di pegunungan. Di sana terdapat beberapa distrik dan untuk mencapai ke titik lokasi membutuhkan transportasi tambahan setelah mendarat di bandara international.
Rombongan relawan tim medis dari rumah sakit militer pusat yang dipimpin oleh dokter Gemala selaku salah satu dokter senior di rumah sakit tersebut, telah tiba di bandara international bumi cendrawasih.
Rombongan tersebut melanjutkan perjalanan menuju Yahukimo menggunakan pesawat militer agar mempermudah akses yang harus mereka tempuh untuk dapat tiba di sana. Sementara untuk barang-barang logistik keperluan kesehatan sudah dalam pengiriman dari pusat.
Pemandangan pagi di atas langit pegunungan dari provinsi yang terkenal dengan keindahan burung cendrawasihnya itu sungguh memukau dan sangat memanjakan mata.
Pegunungan yang dikelilingi oleh hutan di mana banyak tumbuh pohon gaharu, pohon kasuari, dan beberapa pohon lain yang menjadi sumber komuditas dari hutan tersebut, sangat terlihat jelas dari atas pesawat.
Kondisi jalur darat masih terlihat alami dan banyak bebatuan serta aliran sungai yang mungkin menjadi akses penghubung antar satu distrik ke distrik yang lain. Bisa dipastikan jika ke sana menggunakan mobil sedan, tentu saja tidak akan bisa melewati medan yang cukup menegangkan itu.
Jennifer bersama dengan Rosaline tampak terpukau mengagumi serta memuji keindahan hutan rindang yang berada tepat di bawah mereka. Sesekali kedua rekan sejawat itu tampak mengobrol dengan rekan lainnya dan membicarakan tentang pesona alam yang masih sangat natural itu.
Hingga tanpa terasa waktu beberapa jam yang sudah mereka tempuh di atas udara, akhirnya mendarat dengan baik di lokasi distrik yang nantinya akan menjadi tempat mereka tinggal selama beberapa waktu ke depan.
Kedatangan mereka disambut baik oleh petinggi daerah, warga sekitar, dan satuan anggota keamanan yang bertugas menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Kepala Distrik yang bernama Zeus Napawena, terlihat hangat menyambut kedatangan para rombongan relawan medis yang diberangkatkan malam hari dan tiba mendarat pagi harinya. Wilayah yang memiliki perbedaan waktu sekitar kurang lebih 3 jam dengan pusat kota itu memiliki pemandangan yang tidak kalah asri jika dilihat langsung.
Dokter Gemala sebagai ketua rombongan pun menerima sambutan hangat dan bersahabat dari Tuan Zeus Napawena. Selanjutnya, mereka pun di bawa menuju kampung yang berlokasi sedikit jauh dari tempat mereka tiba.
Akses menuju ke lokasi tersebut melewati pemandangan rumput hijau serta pepohonan yang sangat rimbun.
Di tengah perjalanan, mereka melihat sebuah tempat berbentuk kotak yang terbuat dari kayu, sedikit mirip seperti pos ronda.
"Bapa, sa boleh tanya? Benda apa itu?" tanya dokter Gemala kepada Zeus saat mereka melintasi tempat yang di dalamnya sedang ada pemuda tengah menempelkan ponsel ke tempat khusus seperti remote pendingin udara.
