Cerita Fiksi-Romance
Semua peristiwa tidak benar terjadi
Blurb :
Reyvitto, Kapten pasukan khusus yang bertugas di wilayah konflik Bumi Cendrawasih.
Menanggulangi kelompok yang berniat memberontak dan membuat kericuhan di sana.
Dokter Jennifer, dokte...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pesawat yang memberangkatkan Jennifer bersama tim medis telah tiba terlebih dulu. Wajahnya tampak berseri saat dia menapakkan kaki kembali menginjak tanah pusat kota yang sudah dia tinggalkan hampir 6 bulan lamanya.
Mata dokter cantik itu menjarah ke sekeliling orang-orang yang telah memadati lokasi bandara untuk mencari sosok yang biasa disuruh oleh sang papa menjemput dirinya.
Tetapi, ketika Jennifer tengah konsentrasi memutari pandangan, secara mengagetkan datang seorang laki-laki sebaya dengan dia menepuk pundaknya.
Sontak reaksi penolakan dengan langsung menepis kasar tangan si laki-laki, Jennifer tunjukan.
"Siapa lo?" tanya Jennifer dengan oktaf naik.
Laki-laki itu menunjukkan senyum angkuh.
"Kamu ngga kenal saya? Saya Aliando, CEO muda yang banyak digandrungi oleh para gadis remaja," jawabnya sombong.
Kedua alis Jennifer pun bertaut. Dia memperhatikan penampilan laki-laki bernama Aliando itu dari ujung rambut hingga bawah kaki.
Raut wajah Jennifer menunjukkan kalau dia tidak suka dan tidak kenal.
"Gue ngga kenal dan ngga peduli." Jennifer langsung berbalik memunggungi Aliando.
Tangan Aliando lantas menarik pergelangan tangan Jennifer dan kembali membuat Jennifer murka.
"Jangan lancang ya! Gue mau cari keluarga gue. Lo ngga ada urusan sama gue." Sorot mata nyalang diberikan Jennifer untuk Aliando.
Aliando hanya tertawa lebar, lalu dia membalas perkataan Jennifer dengan gaya congkak tangan bertolak pinggang.
"Saya keluarga kamu. Saya ke sini atas perintah papa kamu, Edison Tirtanata. Kalau kamu ngga percaya, silahkan hubungan beliau."
Pupil Jennifer membesar saat laki-laki tengil itu dengan berani dan lugas menyebut nama Edison sebagai papanya. Yang sebelumnya masih tidak diketahui oleh khalayak ramai, kecuali orang-orang tertentu saja yang memiliki jabatan tinggi dan penting.
"Kenapa papa perintahin lo?" Jennifer melipat kedua tangan dan mengecilkan suaranya.
"Untuk menjemput calon istri," jawab Aliando membuat Jennifer hampir melayangkan tamparan keras ke wajahnya kalau saja dia tidak ingat bahwa saat ini dia sedang menjadi pusat perhatian orang.
Emosi Jennifer semakin menjadi ketika Aliando mencoba menggandeng tangannya. Jennifer mendorong keras dada Aliando menolak ajakan dari laki-laki asing itu.
Aliando tidak menyerah. Dia kembali menarik tangan Jennifer.
Namun tiba-tiba, Reyvitto dengan membawa tas ransel di punggungnya muncul di tengah-tengah pertikaian tegang antara Jennifer dan Aliando.
Tangannya menarik mundur pundak Aliando sembari berkata, "Hei, Cok!"
Kemudian, satu hantaman keras mendarat mengenai wajah Aliando sampai laki-laki itu tersungkur.