Seorang laki-laki berpakaian serba hitam dan penutup kepala hitam, berlari melapor kepada Theodore.
Dia melihat segerombolan prajurit tengah memasuki hutan perawan dan tengah melakukan pencarian.
Bisa ditebak kalau mereka sedang mencari tentara yang saat ini berada dalam tahanan kelompok Babon.
"Apa yang kita lakukan, Bos?"
Theodore terlihat tetap tenang dan santai sembari menghisap cerutu di mulutnya.
"Ko masih cemas, Heh? Bukankah hal itu sudah biasa kita lakukan bertahun-tahun.
"Sudahlah cepat tinggalkan tempat ini," perintah Theodore.
Orang itu membungkuk patuh.
"Lalu untuk tentara itu bagaimana, Bos?"
"Dia tetap tidak mau berkhianat. Biarkan saja dia mati. Buang dia ke lubang tanah lalu tutup dengan tumpukan papan dan jerami."
"Jangan lupa, ikat tubuhnya dan sumpal mulutnya menggunakan batu lalu tutup dengan kain.
"Lama-lama dia juga akan mati di dalam sana."
Theodore tertawa dengki. Menyiksa dan membunuh prajurit sudah menjadi santapan biasa bagi mereka para pemberontak.
Tujuan mereka hanya satu, merdeka. Membuat negara otonom sendiri tanpa keterlibatan dari pemerintah pusat.
Kelompok Babon merupakan nama kelompok pemberontak dan Theodore adalah pemimpin kesekian.
Babon sendiri tidak pernah memiliki markas tetap. Mereka selalu berpindah-pindah seperti kaum nomaden. Keberadaan mereka sangat sulit ditemukan.
***
Dua orang anggota Babon masuk ke dalam sel dan melepaskan rantai pada tangan dan kaki Reyvitto.
Seketika tubuh Reyvitto yang sudah tak memiliki tenaga sama sekali, terjerembap membentur ubin.
Rasa sakit akibat patah tulang yang di derita membuat Reyvitto melenguh, dan dua orang itu langsung menyeret tubuhnya bak hewan yang akan disembelih.
Reyvitto sudah tidak dapat melakukan perlawanan sama sekali. Dia hanya pasrah merasakan tubuhnya terseret ubin dan tanah.
"Tentara Bodoh, apa susahnya kau menyanggupi perintah bos kami untuk berkhianat dan menjadi mata-mata untuk menghancurkan negara ini," oceh anggota itu yang hanya didengarkan oleh Reyvitto.
Tubuh malang Reyvitto diseret hingga kurang lebih 150 meter, melewati kerikil tajam dan tanah basah.
Reyvitto memejamkan mata menahan sakit dan perih. Mencoba ikhlas atas apa yang sekarang terjadi padanya.
Hanya saja dia berjanji kalau hari ini dia masih bisa selamat, maka setelah meyelesaikan tugas, dirinya akan langsung melamar dan menikahi Jennifer.
Jika tidak dengan Jennifer, tidak akan ada perempuan lain. Dia akan melajang seumur hidup. Itulah sumpahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, CAPTAIN! (TAMAT)
RomanceCerita Fiksi-Romance Semua peristiwa tidak benar terjadi Blurb : Reyvitto, Kapten pasukan khusus yang bertugas di wilayah konflik Bumi Cendrawasih. Menanggulangi kelompok yang berniat memberontak dan membuat kericuhan di sana. Dokter Jennifer, dokte...