Bab. 5 Korve

1.6K 68 20
                                    

Menikmati pagi dengan suasana dan pemandangan baru di pulau cendrawasih, mata para petugas medis sudah disuguhkan dengan banyaknya prajurit tengah korve

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menikmati pagi dengan suasana dan pemandangan baru di pulau cendrawasih, mata para petugas medis sudah disuguhkan dengan banyaknya prajurit tengah korve.

Setengah dari mereka bergotong royong membangun kembali klinik yang tempo hari sebagian terbakar.

Beberapa bahan baku sudah datang dari kota, dan sekarang kegiatan merenovasi pun mulai dikerjakan.

Sebagian lagi terlihat mengambil kebutuhan bahan baku makanan yang diantar menggunakan helikopter.

Selain bahan baku makanan, beberapa galon berisi air bersih juga terlihat digotong oleh warga lokal dibantu prajurit.

Biarpun keadaannya penuh dengan keterbatasan, tapi senyum dan tawa dari para prajurit bersama dengan warga lokal di sana tidak pernah luntur dan terhalangi.

Mereka semua membaur dalam kebersamaan.

Jennifer, Rosaline, dokter Gemala, dan perawat Doni tampak tertarik dan antusias mendekati gerombolan prajurit yang sedang korve membangun klinik.

"Selamat pagi, Om," sapa keempat petugas medis kepada para prajurit.

Di dekat lokasi bangunan, sedang duduk kapten Reyvitto dengan mata mengawasi pekerjaan anggotanya.

Melihat kedatangan empat petugas medis, dia hanya melirik sekilas lalu kembali memantau.

Sertu Ferdi melihat Jennifer segera berjalan cepat menghampiri.

"Pagi, Jen," sapa Ferdi lembut.

Jennifer balas tersenyum. Ujung matanya melirik ke arah Reyvitto yang hanya menatap sekejap lalu menggelengkan kepala dan tersenyum smirk.

"Sepertinya kalian sedang sibuk," ujar dokter Gemala kepada Ferdi.

"Kegiatan korve rutin, dokter. Kami berusaha membantu dengan tenaga yang dimiliki untuk sedikit-sedikit membangun fasilitas di kampung ini," terang Ferdi.

"Oh iya, Om ... ke mana mama-mama itu pergi mencuci pakaian?" tanya Rosaline ketika matanya memindai banyak ibu-ibu lokal membawa keranjang berisi pakaian di atas kepala mereka.

"Mereka mencuci di aliran sungai bawah. Kalau kalian mau, saya antar menuju ke sana. Di sana airnya jernih, bahkan kalian bisa langsung meminum tanpa harus memasak terlebih dulu." Ferdi begitu bersemangat ingin mengajak keempat petugas medis ke aliran sungai.

Selain ingin memperkenalkan keindahan alam di kampung ini, Ferdi juga ingin berdekatan dengan dokter Jennifer. Si dokter cantik dan bintang film idolanya.

"Kalau Om ngga keberatan, kami mau ke sana," sahut Doni lebih bersemangat.

Ferdi mengangguk cepat.

"Oke, kita ke sana bareng teman saya, Genta."

Ferdi berbalik ingin meneriaki Genta tapi sudah didahului oleh suara berat Reyvitto yang sedang mencermatinya dengan tajam.

"Heh! Mau apa kau?" tanya Reyvitto beranjak dan berjalan tegap menghampiri Ferdi sembari memasukkan dua tangan ke dalam saku celana.

YES, CAPTAIN! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang