Apa yang dirasakan ketika mengetahui hubungan bertahun-tahun yang kita jaga dan kita rawat dengan baik, harus berakhir duka?Dia pergi meninggalkan kita tapi bukan meninggalkan dunia, melainkan pergi bersama laki-laki lain. Apa hal yang paling menyakitkan dari definisi cinta tak harus memiliki? Kehilangan dia untuk selamanya dari dunia ini atau kehilangan dia bersama dengan yang lain?
Kalau mencintai hanya untuk kehilangan, untuk apa kata cinta itu harus terdengar begitu indah?
Lantas bagaimana rasanya dipisahkan secara paksa dengan orang yang kita cintai karena alasan ketamakan dan rasa ambisi yang terlalu besar. Ada yang lebih sakit lagi?
Pertanyaan itulah yang kini bersarang di dalam otak Reyvitto. Dirinya yang mencintai Jennifer dan Jennifer yang mencintainya harus dipisahkan dengan cara seperti ini. Keegoisan macam apa yang sudah menutupi hati dari seorang Edison Tirtanata.
Bahkan tangisan meratap dari sang putri pun tidak didengarnya lagi. Teguran secara halus dari Adhikara yang masih berusaha mencoba untuk mengembalikan Edison menjadi Edison sahabatnya pun seolah dimentalkan langsung dan hanya berakhir nihil.
Setelah kedatangan Reyvitto dan memohon bersujud di hadapan Edison tak membuahkan hasil, giliran Adhikara kembali mendatangi Edison dan berbicara empat mata tapi lagi-lagi berakhir sia-sia. Edison terlalu buta, entah apa yang membuatnya seperti itu.
Harta, tahta, dan bujuk wanita ... semua sudah mengubahnya.
Kini ... tinggallah Reyvitto dan Jennifer yang harus menanggung semuanya.
***
Malam ini ... malam di mana menjadi malam penyiksaan bagi Rey dan Jen. Rey bahkan lebih memilih mati terkubur di lubang tanah kemarin kalau tahu perjalanan cintanya bersama Jennifer harus kandas secara tragis seperti ini.
Paginya mereka bahkan masih bisa menikmati kebahagiaan. Dia masih bisa mengecup kening Jennifer, tapi mengapa siangnya justru petaka yang melanda hubungan mereka?
Memang takdir tidak ada yang bisa menerka dan mengetahui.
Takdir bagaikan secarik kertas yang membatasi tulisan kata dari lembar satu dan lembar lain. Kita tidak pernah tahu apa yang tertulis di balik kertas tersebut sampai akhirnya kita membalik dan membacanya.
"Vitto, kamu yakin mau datang, Nak? Ayah ngga mau kamu dipermalukan di sana. Lebih baik jangan datang," cegah Adhi melihat anaknya sudah berpakaian rapih tapi terpancar jelas pucat dari wajahnya.
Reyvitto tersenyum getir.
"Paling ngga Vitto harus menunjukkan dan membuktikan kalau Vitto bukan laki-laki pengecut seperti yang mereka katakan karena Vitto menunda menikahi Jen tempo hari," jawab Rey berusaha tegar.
Adhikara menghela nafas berat. Dia hanya bisa mengangguk pelan lalu berjalan mendahului Reyvitto menuju pintu depan.
Ketiganya memang akan mendatangi acara lamaran Jennifer dan Aliando. Mereka tidak ingin dikatakan kalah karena ulah keluarga Edison kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, CAPTAIN! (TAMAT)
RomansaCerita Fiksi-Romance Semua peristiwa tidak benar terjadi Blurb : Reyvitto, Kapten pasukan khusus yang bertugas di wilayah konflik Bumi Cendrawasih. Menanggulangi kelompok yang berniat memberontak dan membuat kericuhan di sana. Dokter Jennifer, dokte...