Bab 10. Frustasi

970 53 3
                                    


Kondisi desa pasca penyerangan yang membabi buta dari kelompok Babon tengah malam tadi, sudah menghancurkan beberapa rumah dan sarana lainnya.

Bantuan dari pemerintah pusat pun datang dengan cepat. Tenda-tenda darurat dipasang untuk menjadi tempat pengungsian sementara.

Penyerangan malam tadi menjadi penyerangan terbesar dan terparah sepanjang sejarah.

Bukan hanya sudah merusak banyak rumah tinggal dan fasilitas umum yang ada, imbas dari ledakan yang memicu kobaran api besar itu juga sudah menyulap warna hijau dari hamparan bukit dan rerumputan menjadi hitam pekat.

Jenderal Adhikara yang menjabat sebagai komandan tertinggi di kemiliteran, setelah mendengar penyerangan hebat itu dan hilangnya kapten Reyvitto segera menerjunkan 2 pasukan kompi tambahan.

Adhikara sengaja mengerahkan semua anggota yang berkompeten untuk mencari dan menemukan kapten Reyvitto serta menangkap pelaku penculikan.

Adhikara juga berharap sekaligus dapat menumpas kelompok separatis tersebut hingga ke akarnya.

Bukan hanya memerintahkan, nyatanya Jenderal Adhikara juga turut menyambangi bumi cenderawasih menggunakan pesawat militer.

Temukan anak kita, Mas. Pastikan dia tetap hidup apa pun kondisinya.

Kata-kata itulah yang terus terngiang di telinga Adhikara.

***

Sesudah penyerangan mereda dan pasukan Babon berhasil dipukul mundur oleh prajurit yang tersisa, seluruh warga kini diamankan di tenda darurat.

Beberapa prajurit yang terluka parah sudah dibawa ke rumah sakit kota, dan untuk prajurit yang tewas, jasadnya sudah diamankan untuk kemudian dikirim kembali ke kampung halaman mereka masing-masing.

Tim medis yang berada di tenda darurat kesehatan juga tengah disibukkan mengobati prajurit-prajurit yang mengalami luka ringan dan warga yang mengalami trauma berat.

Pihak rumah sakit pusat juga sudah mengirim tenaga medis bantuan untuk menanggulangi pasca tragedi penyerangan secara bar-bar yang dilakukan oleh komplotan Babon.

Sertu Genta yang mengalami luka sayatan di bagian perut akibat pergumulannya dengan salah satu anggota Babon yang akhirnya berhasil dia bunuh, kini sedang dalam pengobatan dan perawatan Rosaline.

Kabar hilangnya kapten Reyvitto cukup menggemparkan seluruh prajurit dan tenaga medis.

Terlebih sertu Ferdi menemukan dog tag milik kapten Reyvitto yang sepertinya memang sengaja dia lepaskan salah satu dari lehernya.

Dugaan sementara, Reyvitto hilang ditangkap oleh kelompok Babon saat dia menghampiri lokasi kejadian seorang diri.

"Bagaimana keadaan dokter Jen?" tanya Genta setelah Rosaline selesai memperban perutnya.

Rosaline terdengar menghela nafas berat. Matanya memutar ke arah velbed yang berada di sisi pojok tenda.

Netra bulat Rosaline memijarkan cahaya redup mengamati kondisi rekan sejawatnya yang kini hanya diam menatap kosong ke atas langit-langit tenda.

Dengan penuh kelesuan, tangan Rosaline menunjuk ke arah Jennifer, diikuti dengan pandangan Genta.

Di sisi Jennifer berada Ferdi yang tidak pernah beranjak setelah Jennifer sudah membuka kedua matanya.

"Perasaan dokter Jen pasti sekarang sangat hancur. Walaupun kita belum juga bisa memastikan kondisi pasti dari kapten Rey," ujar Genta masih memandangi kondisi dokter yang ternyata adalah tunangan dari kaptennya sendiri.

YES, CAPTAIN! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang