Bab 31. Flashback Pernikahan Jen Aliando

1.8K 41 8
                                    

Pagi yang diselimuti mendung, mengiringi datangnya tamu undangan untuk memasuki convention hall tempat terselenggaranya pernikahan antara Jennifer Rahadika dengan Aliando Nasir.

Interior super megah bergaya mewah menghiasi isi ruangan yang memiliki kapasitas hingga 1500 pax.

Mengusung tema standing party, dekorasi berwarna putih emas dengan hiasan bunga lili dan bunga hydrangea itu begitu terlihat cantik.

Edison bersama dengan Anggun sedang menyambut beberapa tamu sekaligus rekan bisnis mereka.

Tidak sedikit yang memberikan selamat kepada Edison atas pencalonannya sebagai presiden.

Pun begitu juga dengan Anggun, senyum merekah terus terukir dari wajahnya.

Kebahagiaan sedang terpancar dari keduanya.

Tidak jauh beda dengan Edison, Raul dan Aliando juga terlihat sibuk menyambut rekan partai serta beberapa pejabat penting yang masuk ke dalam undangan VVIP-nya.

Kedua keluarga itu terus memancarkan tawa dan senyum ramah kepada semua tamu sembari menunggu kedatangan mempelai perempuan, Jennifer.

Pukul 9.30, Edison memerintahkan Julian untuk melihat sudah sejauh mana persiapan dari Jennifer, dan saat itu juga Julian dengan patuh menjalankan perintah dari papanya.

Julian masuk ke dalam satu ruangan yang digunakan sebagai kamar ganti dan kamar rias. Dia melihat Jennifer sedang menelungkupkan wajahnya ke atas meja rias.

Pundaknya bergetar hebat dan saat tangan Julian menyentuhnya, Jen mengangkat wajah yang sudah dipenuhi air mata.

"Kak ... aku ngga mau menikah. Tolong, Kak. Kakak janji akan melakukan sesuatu. Aku ngga akan menikah kalau bukan dengan Vitto. Aku udah janji, Kak," lirih Jen menggoncangkan pergelangan tangan  Julian.

Julian tersenyum simpul. Dia mengusap rambut Jen lalu mengangguk.

"Tapi setelah ini, semuanya akan berubah, Dek. Kemungkinan kehidupan kita juga akan berubah drastis. Kamu siap?"

"Apa pun asalkan aku ngga menikah dengan Aliando atau dengan siapa pun kecuali Reyvitto."

Tatapan sayu Jen terlihat yakin dengan apa yang dia ucapkan.

Akhirnya, Julian menyuruh Jen untuk berdiri dan ikut dengannya.

Julian berkata kepada salah satu petugas WO kalau dia akan membawa Jen ke ballroom karena acara akan dimulai.

Petugas tersebut pun percaya saja dengan ucapan Julian.

Julian menggandeng tangan Jennifer menuju toilet sebelum berjalan mengendap-endap keluar dari convention.

Di dalam toilet, Jennifer mengganti bajunya dengan baju biasa yang sudah dibawa oleh Julian dari kamar ganti lalu dia sembunyikan.

Selanjutnya mereka bergerak menuju mobil Julian dengan Jennifer yang saat ini mengenakan jas hitam milik Julian dan topi untuk mengelabui penampilan.

Tidak ada yang memperhatikan karena semua sedang sibuk dengan kebahagiaan yang mereka rasakan.

Sesampainya di mobil, Julian segera merogoh ponsel dan menghubungi seseorang.

"Kalian bisa masuk setelah  melihat mobil berplat B 1212 KVE keluar dari lokasi."

Jarum jam terus bergerak, wajah yang tadi mencerminkan kebahagiaan kini berubah menjadi kecemasan.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.05 pagi, dan acara seharusnya sudah dimulai 5 menit lalu.

Namun Jennifer, mempelai perempuan belum menunjukkan batang hidungnya.

YES, CAPTAIN! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang