Song Tittle : Mencintaimu sampai mati - UTOPIA
(Lagu hanya untuk mendukung situasi - boleh di skip 😁)***
Pertikaian sengit serta dentuman senjata api terus berlanjut di atas tanah bumi cenderawasih.
Sebagian prajurit terlihat merunduk dengan mengarahkan moncong senjatanya dan membidik ke arah lawan yang bersembunyi di balik semak rerumputan.
Cara bermain dari kelompok Babon yang kerap bermain bawah alias mengumpat, membuat prajurit mengalami kesulitan.
Sebagian prajurit lagi terlihat beradu fisik dengan menggunakan laras panjang sebagai media bertarung mereka.
Bentrokan yang kini berlangsung mungkin menjadi bentrokan terbesar sepanjang prajurit menjalankan satgas.
Karena kali ini Theodore menurunkan hampir semua anggotanya untuk menghabisi seluruh prajurit yang bertugas.
Reyvitto yang berhadapan langsung dengan Theodore seolah tidak memberikan ampun untuk pria bermuka dua tersebut.
Reyvitto melayangkan pukulan dan tendangan secara bertubi-tubi ke arah Theodore, sekaligus mengarahkan laras panjangnya untuk semakin mendorong mundur pria tersebut.
Kemarahan Reyvitto sudah tidak tertangguhkan lagi.
"Kau bisa dikenakan pelanggaran hak manusia, Bapa Tentara kalau sampai menyiksaku," ejek Theodore dengan senyum seringai dari wajah yang dipenuhi bonyok.
"Lalu bagaimana denganku kemarin yang kau siksa dan kau kubur hidup-hidup, Bangsat!" Ujung senjata Rey hunuskan meninju perut Theodore dengan sangat kuat.
"Aaaakkhh ...," ringis Theodore memegang perut dan memuncratkan darah kental dari mulutnya.
"Kau akan dihukum, Bapa Tentara karena sudah menyiksaku," rintih Theodore semakin merasakan sensasi nyeri di seluruh tubuhnya.
"Seorang pengkhianat sepertimu yang sudah membahayakan keamanan negara, wajib untuk dibunuh," tegas Reyvitto dengan tatapan dingin dan raut muka datar.
"Urusan hukuman, itu akan menjadi tanggung jawabku sebagai seorang prajurit." Reyvitto kembali menendang dada Theodore dan terdengar pekik kesakitan darinya.
Tubuh Theodore makin tersungkur dan terpojok. Reyvitto seolah tak memperdulikan kondisi Theodore yang sudah hancur lebam di tangannya.
Di sekeliling mereka masih juga terdengar muntahan timah panas saling menyerang silih berganti.
Ferdi, Genta dan beberapa prajurit terus mensejajarkan senjata mereka lalu menekan pelatuk untuk mengulang melontarkan proyektil kecil itu ke pusat titik lawan.
Beberapa pasukan Babon tewas karena terkena tembakan di bagian fatal tubuh mereka.
Beberapa lainnya berhasil dilumpuhkan dan diamankan oleh prajurit dengan cara diikat pada batang pohon agar tidak dapat melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, CAPTAIN! (TAMAT)
RomanceCerita Fiksi-Romance Semua peristiwa tidak benar terjadi Blurb : Reyvitto, Kapten pasukan khusus yang bertugas di wilayah konflik Bumi Cendrawasih. Menanggulangi kelompok yang berniat memberontak dan membuat kericuhan di sana. Dokter Jennifer, dokte...