23. Rencana Honeymoon.

4.9K 313 26
                                    

Asha menatap buku tebal yang ada di hadapannya itu dengan tatapan bosan. Saat ini Asha sedang belajar di kamarnya, karena mulai besok hingga beberapa hari kedepan, Asha akan melakukan ujian akhir semester di kampusnya. Sebenarnya perihal ujian ini sudah  diinfokan dari jauh - jauh hari oleh pihak kampusnya, namun karena dari kemarin dia belum sempat belajar, malam ini Asha memaksakan diri untuk belajar, agar besok ketika ujian dirinya tidak terlalu bodoh saat menjawab soal - soal ujiannya itu.

Asha menandai kata - kata yang harus dihafal dalam buku itu dengan stabilo yang berbagai macam warna. Asha sengaja memakai stabilo yang banyak warna, agar terlihat tidak terlalu monoton dan membuat dirinya tertarik untuk membaca.

Ceklek.

"Permisi, nasi goreng untuk tuan puteri sudah datang," ucap Bian yang masuk ke dalam kamar sambil membawa nampan berisi nasi goreng dan air putih.

Bian meletakkan nampan berisi nasi goreng dan air putih itu di nakas, lalu duduk di tempat tidurnya, di samping Asha.

"Makan dulu, yuk. Habis itu baru belajar lagi," ucap Bian.

"Kamu makan duluan aja, aku gampang nanti," ucap Asha.

Bian mengambil piring yang ada di nampan, menyendokkan satu sendok nasi goreng itu ke sendoknya, lalu mengarahkan sendoknya itu ke arah mulut Asha.

"Buka mulutnya," ucap Bian.

Asha membuka mulutnya, menerima suapan makanan dari suaminya itu. Dengan telaten, Bian menyuapi Asha makan, agar isterinya itu bisa tetap fokus belajar.

"Gimana masakan suaminya? enak, gak?" tanya Bian meminta komentar dari Asha.

"Kamu masak sendiri?" tanya Asha sedikit kaget.

"Iya, aku masak sendiri. Gak enak, ya?" tanya Bian.

"Enak, kok, enak banget. Aku pikir tadi kamu beli di luar, ternyata masak sendiri," ucap Asha.

Senyuman terukir di bibir Bian, senang mendapatkan pujian dari isterinya itu. Asha memang tidak bohong, masakan Bian memang enak dan sangat pas di lidahnya, tidak terlalu manis, tak juga terlalu asin. Bangga sekali Asha dengan suaminya itu.

"Ujiannya berapa hari?" tanya Bian sambil merapihkan rambut Asha yang menutupi wajahnya.

"Satu minggu. Kenapa emang?" tanya Asha.

"Habis ujian masih harus masuk kuliah, gak?" tanya Bian.

"Enggak, kecuali ada remedial. Itupun juga gak wajib," ucap Asha.

Bian mengangguk - anggukkan kepalanya, mengerti.

"Habis kamu ujian, kita honeymoon, yuk? Kita kan belum pernah jalan - jalan berdua yang jauh," ajak Bian.

Asha terdiam sejenak, mencoba berpikir dalam diamnya. Sejak awal mereka menikah, mereka memang belum pernah liburan berdua dengan jarak yang jauh. Bandung adalah kota pertama yang mereka datangkan kemarin ketika merayakan ulangtahun Asha.

"Mau honeymoon kemana?" tanya Asha.

"Kamu maunya kemana? Ada wishlist gak dulu sebelum menikah, kalau sudah menikah mau honeymoon kemana?" tanya Bian.

"Kalau wishlist sih gak ada. kayaknya kalau honeymoon ke Bali seru deh, Sayang. Tapi nanti kita roadtrip aja, jangan naik pesawat, biar kita bisa menikmati perjalanan," ucap Asha.

"Yakin mau roadtrip?" tanya Bian sedikit tidak yakin. 

"Iya. Kalau nanti kamu capek, kita bisa gantian bawa mobilnya," ucap Asha.

"Yaudah, nanti habis kamu ujian kita honeymoon ke bali. Aku akan selesaikan semua pekerjaan aku dalam satu minggu ini, biar nanti ketika kita honeymoon, gak ada yang ganggu kita," ucap Bian.

Antara Cinta dan Benci (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang