37. Kebimbangan Asha.

2.9K 392 33
                                    

Bella menepikan mobilnya ketika mereka sudah sampai di coffeshop milik Liam. Kondisi parkiran sangatlah padat, banyak motor dan mobil yang terparkir di area parkir, memberikan pertanda bahwa banyak pelanggan yang datang ke coffeshop tersebut siang ini.

"Ayo turun," ucap Bella.

Asha dan Bella melepas seatbelt yang mereka kenakan, lalu beranjak keluar dari mobil, melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam coffeshop.

Asha dan Bella mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru coffeshop, mencari meja kosong yang bisa mereka tempati. Setelah menemukan meja kosong di tempat yang strategis, keduanya langsung melangkahkan kaki mereka mendekati meja tersebut.

"Lo gak minum kopi kan, Sha?" tanya Bella.

"Enggak, ibu hamil mana boleh minum kopi," ucap Asha.

Asha dan Bella membolak - balik buku menu yang ada di meja, agar ketika ada pelayan yang datang ke meja mereka, mereka sudah tau apa yang ingin mereka pesan.

"Permisi, kak, mau pesan apa?"

Asha dan Bella mengangkat kepala mereka bersamaan, mengalihkan pandangan mereka ke arah sumber suara.

Tatapan Asha berubah ketika melihat seorang pelayan yang datang ke mejanya. Bian. Suaminya itu ada di hadapannya saat ini.

"Kak Bian? Kok kakak bisa ada disini?" tanya Asha.

Bukan hanya Asha yang terkejut dengan hal ini, tapi Bian juga. Bian sama sekali tidak menyadari bahwa pelanggan yang dirinya datangi mejanya adalah Asha, karena memang posisi Asha duduk membelakanginya.

"Kak, kenapa diam? Kamu ngapain ada disini?" tanya Asha lagi.

"Aku sekarang kerja disini sebagai pelayan dan barista, Sha," ucap Bian.

Syok. Asha sama sekali tak menyangka bahwa suaminya itu sekarang bekerja menjadi seorang pelayan di sebuah coffeshop. Apa sebenarnya yang terjadi dengan lelaki itu, sampai lelaki itu memilih untuk bekerja menjadi seorang pelayan dan barista?

"Kenapa gak ngomong sama aku kalau kamu sekarang kerja disini?" tanya Asha.

"Kita ke private room aja, ya? Biar kita bisa lebih leluasa bicaranya." "Ayo, aku antar kamu sama teman kamu ke private room," ucap Bian.

Asha dan Bella beranjak berdiri dari tempat duduknya, mengikuti Bian yang ingin membawa mereka ke ruangan private room.

Ini adalah pertama kali Bella bertemu dengan suami Asha. Bella sedikit syok ketika melihat mereka bertemu di tempat seperti ini, karena sebelumnya Asha bercerita padanya bahwa suami perempuan itu bekerja di kantor.

"Aku layani kamu dulu boleh? Nanti setelah aku antar pesanan kamu dan teman kamu, kita ngobrol," ucap Bian.

Asha mengalihkan pandangannya ke arah Bella.

"Lo mau pesan apa, Bel?" tanya Asha.

"Saya Mau pesan frappuccino sama cheesecake," ucap Bella memesan makanan.

"Kamu mau apa? Jangan beli kopi, ya?" tanya Bian.

"Aku mau ice coklat sama choco lava nutella," ucap Asha.

"Oke, ditunggu sebentar, ya. Aku buatkan pesanan kalian dulu," ucap Bian.

Bian beranjak keluar dari ruangan private room, menyiapkan pesanan makanan dan minuman yang di pesan oleh Asha dan Bella.

Kepergian Bian membuat Asha termenung, memikirkan lelaki itu. Bagaimana Asha tidak memikirkan lelaki itu, selama ini Asha tau hidup lelaki itu selalu terjamin, dan sekarang lelaki itu harus bekerja seperti ini.

Antara Cinta dan Benci (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang