43. Home Sweet Home.

3.4K 401 11
                                    

Empat hari sudah berlalu, kini waktu yang di nantikan oleh Bian akhirnya tiba. Setelah selama empat hari kemarin ia di kurung di dalam rumah sakit, kini ia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, karena memang kondisinya yang sudah membaik. Kini ia dan Asha sedang sibuk mengemasi barang - barang mereka yang ada di dalam ruangan, dibantu oleh Ezra yang memang di utus oleh Kirana untuk menjemput mereka.

"Kak," panggil Asha.

"Kenapa, cintaku?" tanya Bian.

"Kamu pulang berdua sama bang Ezra dulu ya? Aku mau ke rumah Bella dulu, ambil barang - barang aku yang ada di rumah Bella, sekalian mau pamit sama Bella. Gapapa, kan?" ucap Asha.

"Kamu bawa mobil sendiri?" tanya Bian.

"Iya, mobil aku kan ada di parkiran. Kemarin waktu aku datang kesini kan aku bawa mobil sendiri," ucap Asha.

"Gak mau aku antar aja, Sha? Memang harus banget hari ini ke rumah Bella nya?" tanya Bian.

"Baju aku kan di rumah Bella semua, Kak. Kalau aku gak ambil, di rumah aku gak bisa ganti baju, dong?" ucap Asha.

"Ya gak usah pakai baju," ucap Bian enteng.

Asha mencubit tangan Bian. Bisa - bisanya lelaki itu bicara seperti itu padanya. Sadar, kah?

"Bercanda, aku bercanda. Kalau kamu mau anggap serius juga, gapapa," ucap Bian.

"Nyebelin!" ucap Asha.

"Yaudah, kalau kamu mau ke rumah Bella dulu, gapapa. Tapi janji harus pulang ke rumah, ya?" ucap Bian.

"Iya, aku janji," ucap Asha.

"Ayo kita keluar sekarang. Kasihan bang Ezra udah nunggu kita lama di parkiran," ucap Asha lagi.

Asha dan Bian beranjak dari tempat duduk mereka, melangkahkan kaki mereka keluar dari kamar rawat inap, menyusuri lorong rumah sakit, menuju area parkir.

"Hati - hati bawa mobilnya, ya. Jangan ngebut - ngebut, pelan - pelan aja," ucap Bian.

"Iya," ucap Asha.

Asha mengambil tangan kanan Bian, lalu mencium punggung tangan suaminya itu dengan lembut.

"Assalamu'alaikum," ucap Asha.

"Waalaikumsalam," ucap Bian.

Asha beranjak masuk ke dalam mobilnya, tak lupa memasang seatbeltnya sebelum menyalakan mesin mobilnya. Asha menyalakan mesin mobilnya, lalu melajukan mobilnya itu meninggalkan pekarangan rumah sakit, menyusuri jalan ibu kota menuju rumah Bella.

Keputusannya untuk pulang ke rumah Bian sudah bulat, semoga saja ini awal yang baik untuk memperbaiki rumah tangga mereka. Biarlah sekali ini saja dirinya memberikan kesempatan lagi kepada Bian. Dan semoga, Bian bisa benar - benar menyadari apa yang menjadi masalah mereka kemarin.

Asha menepikan mobilnya setelah ia sampai di rumah Bella, bergegas melepaskan seatbelt yang di kenakan, lalu beranjak keluar dari mobil.

Tok. Tok. Tok.

"Assalamu'alaikum.." ucap Asha.

Ceklek.

"Waalaikumsalam.." ucap Bella.

Wajah Bella seketika berubah ketika melihat Asha berdiri di depan rumahnya.

"Lo ngapain disini? Gak jagain suami lo?" tanya Bella.

"Kak Bian udah boleh pulang ke rumah hari ini," ucap Asha.

"Terus? Kenapa lo gak ikut suami lo pulang?" tanya Bella.

Antara Cinta dan Benci (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang