Nah Kan!

8 2 0
                                    


HOLLA... Happy reading all

Jangan lupa vote commentnya ya...
Sayang kalian





-------

Gue berulang kali melirik jam di atas meja yang biasanya buat jaga depan. Waktu sudah begitu mepet dimana sekarang sudah menunjukkan pukul 18.15 tapi Syifa belum juga datang. Mas Reza juga sudah berulang kali memastikan kepada Syifa sudah sampai mana, tapi Syifa tak kunjung membalas chat dari Mas Reza. Dia juga beberapa kali menelepon Syifa, tapi tetap sama tak kunjung dijawab.

"Di tolong hubungi Syifa lewat telepon cafe dong, bisa kacau semuanya kalau dekornya nggak sesuai"

"Iya sebentar Mas"

Sementara itu aku melihat si pembuat keputusan sepihak malah enak-enakan duduk santai sambil sesekali memoles wajah yang cantiknya tak seberapa itu, apa tidak ada sedikitpun rasa khawatir di hatinya jika nanti Syifa tidak suka dan minta ganti. Kan otomatis acara akan molor, kalau sudah begitu apa dia akan tenang-tenang saja? Dan tidak membantu kami?

Alhamdulillah ternyata panggilan teleponku dijawab oleh sang artis.

"Hallo Mbak, selamat malam kami hanya ingin memastikan apakah Mbak Syifa akan datang terlambat atau sudah dekat dengan cafe?"

"Ini saya sudah diparkiran, saya tidak menjawab telepon Mas Reza karena saya tadi mengemudi sendiri mbak, saya langsung masuk saja ya"

Telepon dimatikan secara sepihak oleh Syifa, wajar saja karena dia tadi juga terdengar buru-buru waktu ditelepon.

"Mbak Syifa sudah datang,"

Via menghampiri gue dan memberitahu jika Syifa sudah datang, gue langsung menghampirinya dan menunjukkan stage untuknya meet and great.

"Loh, ini kan bukan desainku" Syifa nampak terkejut dan juga kesal.

"Maaf Mbak, tapi ini Mbak Mona yang nyuruh" salah satu tim manajemen Syifa memberi tahunya jika sang manager lah yanh merubah ini semua.

" Kenapa nggak ada yang konfirmasi ke aku dulu?"

"Tadi Tyo udah coba hubungin Lo, tapi katanya Lo ada talk show" kalau ini cowok ganteng yang minta kursi sama meja tadi.

"Sial, mana Mona?"

"Saya izin memanggil Mbak Mona dulu"

Gue bergegas memanggil Mona dan sekalian Mas Reza, kalau gue disitu terus toh gue nggak tahu permasalahannya dari awal, bisa-bisa gue yang kena damprat.

"Mbak dipanggil Mbak Syifa"

"Oh my babe sudah datang, oke deh. Ku hampiri dulu yah"

Lo hampiri sana biar sekalian kena omel Lo, sebel banget gue sama orang satu ini.

Setelahnya gue melanjutkan untuk menemui Mas Reza diruangannya.

Tok..tok..tok..

"Masuk!"

"Misi Mas, Mbak Syifa sudah datang"

"Oke saya temui dia. Eh Di penampilan saya gimana?"

"Maksudnya?"

"Sudah necis belum? Ganteng nggak?"

"Cakep kok, btw saya tahu nomor tunangannya Mas Reza loh"

"Rese kamu. Sekarang ikut saya temui Syifa, sudah mepet jamnya"

Ishhhh... Tadi aja yang slengekan tanya kegantengan kan dia, kenapa sekarang jadi dia yang galak.

Mas Reza membetulkan kancing jasnya dan langsung berlalu. Gue tentu mengekor dibelakang Mas Reza setelah menutup pintu ruangannya tadi.

BENANG KUSUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang