acara

7 1 0
                                    


ENJOY READING ALL..

JANGAN LUPA VOTE COMMENTNYA YA!

BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT NULISNYA..



-------

Kebiasaan!

Hal seperti ini entah hanya orang Indonesia atau negara lain juga yang sering melakukannya. Hal apakah itu? Yup, Telat atau dengan nama lainnya Ngaret, molor dan seterusnya. Acara yang seharusnya jam 19.00 kini malah mundur 1 jam. Bukan hanya fans yang telat datang tapi Syifa juga lama sekali persiapannya. Entah mau secantik apa nanti dia kalau sudah selesai make up.

Gue melihat  pembawa acara yang baru saja keluar dari ruangan Mas Reza, sepertinya acara akan segera dimulai.

"Mas semua sudah ready?"

"Siap semua, ini microphone nya Mas"

Salah satu tim Syifa Mundur memberikan alat pengeras suara itu dan beberapa lembar  kertas tebal yang sepertinya berisi susunan acara.

"Oh berarti nanti ada beberapa fans yang naik ke stage terus berinteraksi sama Syifa?"

"Bener Mas, dan ada yang mendapat goodie bag juga"

"Mana goodie bag nya?"

"Ini, yang 5 itu isinya kaos, yang 10 cemilan, terus yang 2 warna pink itu kaca mata sama jam tangan. Nanti Mas  Rian tolong ingatkan juga ya kalau-kalau Syifa lupa"

"Sip, sudah jam segini Syifa sudah siap belum ya"

"Langsung mulai saja! Nanti keburu malam" kalau ini Pak Pras yang punya manajemen Bintang Kejora.

"Baik pak"

Gue yang sedari tadi hanya duduk diam bersama pekerja lainnya pun sedikit kaget ketika Mas Reza tiba-tiba memanggil gue untuk mendekat kepadanya yang saat ini berada bersama dengan tim Syifa Mundur.

"Ada apa Mas?"

"Gini Di, Pak Pras meminta saya memilih satu diantara pegawai saya untuk nanti bernyanyi di atas stage-"

"Sepasang juga nggak masalah Za, itung-itung ini kan buat promosi cafemu juga. Siapa tahu karyawanmu ada yang berbakat kan bisa cuan juga buatmu nggak perlu tiap Minggu ngundang band atau penyanyi dari luar"

"Om Pras, kenalin ini Diandra salah satu karyawati setia saya juga om"

"Prasta Wijaya Om nya Reza"

Oh jadi Pak Pras ini masih keluarga sama Mas Reza toh, emang begini ya hukum alam kalau nenek moyang kaya ya turunannya bakal kaya semua. Mas Reza ini contohnya.

"Diandra"

Kami berjabat tangan dengan kikuk, lebih tepatnya gue yang kikuk, sementara Pak Pras tidak sama sekali. Ya iyalah, salaman sama orang asing kan pasti hampir setiap hari beliau lakukan, jadi ya bukan hal baru kan.

"Dia ini gebetannya Lingga juga Om, si Mada juga udah nemplok banget sama dia"

"seriusan? Lingganya Mas Gilang kan yang kamu maksud?"

"Iya Om, siapa lagi"

"Cocok kok, buruan dijadiin. Nggak rugi kamu dapet Lingga"

Maksudnya apa? Iya memang nggak rugi saya dapat Lingga, tapi Lingga yang rugi dapat saya begitu kan?

"Maaf sebelumnya, terus nanti yang nyanyi di stage siapa Mas?"

"Nanti saya kasih tahu sekarang kamu kembali aja sama teman kamu yang lain, tetap stand by ya kalau-kalau ada yang butuh sesuatu"

BENANG KUSUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang