Awal

348 13 0
                                    

Helooo

Budayakan follow dulu sebelum membaca, yaaa ^_________^

Dan juga bijak dalam membaca

Vote dan komen setelah membaca

******

"Setiap orang, pasti akan berlomba lomba untuk menjadi yang paling pertama. Tetapi ingat, yang paling utama belum tentu bisa bahagia."
-Seorang Pemimpin yang Handal-

*
*
*

Happy reading......

Netra mereka meneliti setiap bangunan yang ada. Kakinya terus berjalan mengikuti seseorang gadis yang memberi arahan. Banyak bangunan minimalis yang cukup banyak.

"Mereka cantik cantik banget, ya,"

"Iya. Jadi insecure, deh,"

Shera menatap beberapa gadis yang tengah menatap rombongannya. Wajah Shera terlihat begitu meremehkan. "Ya iyalah cantik. Kan, kita natural." ujarnya, membuat teman di sampingnya menoleh.

Selena Saravati. Gadis itu menyikut lengan Shera cukup keras. Dia memberi isyarat kepada Shera agar diam, mereka itu Kakak kelasnya, Selena takut jika Shera akan mendapat masalah.

"Apa sih, Sel? Orang bener, kan? Liat aja, make up nya udah kaya orang mau nikahan."

Selena semakin membulatkan matanya, Shera ini mulutnya seperti cabai, ya. Pedas sekali. Jika dia tidak suka dengan seseorang, maka dia akan langsung bilang.

Shera tak takut dengan orang, ia hanya takut dengan Tuhan. Tetapi, Shera juga tidak bisa menghargai perasaan seseorang.

"Itu yang di belakang bisa diam?" tanya Kakak kelasnya, merupakan pengurus OSIS yang diberi tugas untuk mengajak para murid baru, untuk mengenali lingkungan sekolah.

Mendengar itu, Shera langsung menghadapkan dirinya kembali ke depan. "Siap, bisa, Kak!" serunya dengan lantang.

Pengurus OSIS itu mengangguk. Kemudian, dia kembali berjalan dengan di ikuti manusia manusia di belakangnya. Selang beberapa menit, langkahnya kembali berhenti.

Ia membalikkan tubuhnya. "Kalau ini namanya ruang UKS. Kalo kalian ada yang sakit, kalian bisa langsung ke sini. Anggota PMR selalu siap untuk menangani." jelas dirinya, yang mendapat anggukan dari semua.

"Kalau di sampingnya, itu UKS 2, cuman khusus buat anggota PMR aja. Jadi kayak basecamp, dan di sampingnya lagi ada ruang BK, BK 1 dan BK 2."

Selena memangut mangutkan kepalanya. Seusai menyikut lengan Shera, kini ia menepuk pelan pundak temannya yang ada di depan.

Hal itu, tentu membuat sang empu menoleh. Ia mengerutkan keningnya seraya menggerakkan bibir seolah bertanya. "Lo mau join ke PMR lagi?" tanya Selena.

"Kalo beneran ada, gue, mah, ikut aja." jawab nya.

Selena mengangguk. Dia Abbeya Aveline, biasa dipanggil Veline. Veline asli orang Indonesia, tetapi dari segi mata, dia sangat sipit di antara teman temannya. Jika di lihat, wajah Veline seperti orang Jepang.

Sudah sejak Sekolah Dasar, Veline mengikuti organisasi Palang Merah Remaja. Alasannya, karena dia ingin menjadi seorang Dokter. Bahkan, saat Sekolah Menengah Pertama Veline berhasil menjadi Ketua di organisasi itu.

Seorang Pemimpin Yang HandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang