Live however you want, it's your life anyway
Stop trying, it's okay to lose
-Fire BTS*
*
*
Happy reading....Waktu istirahat hari ini baik Shera, Selena, maupun Veline tidak pergi ke Kantin. Mereka ingin menghabiskan waktu itu untuk belajar, karena setelah istirahat mereka akan menghadapi Ulangan harian Matematika.
Saat sibuk membuat soal sendiri, atensi Shera teralih pada Selena yang menarik kursinya, agar berdekatan dengan dirinya. Suara yang di timbulkan pun membuat anak anak lain menatap Selena.
Shera menghiraukan temannya, ia sibuk membuat soal Matematika dan mengerjakannya sendiri.
"Lo tahu nggak, Sher?" tanya Selena, mendapat gelengan dari oknum di depan nya.
Selena menutupi buku Shera dengan kedua tangannya. "Ternyata di kelas sepuluh IPS 3 ada anak baru, katanya udah satu minggu. Tapi, kat-"
"Tahu dari mana, lo?"
Tidak hanya Selena. Kini Veline pun mendekatkan dirinya dengan Selena dan Shera. Memang, ya, perempuan itu tidak jauh dari kata meng ghibah.
"Gue tadi ke MIPA 1 sama Veline, terus di kasih tahu sama Tyara, Rengganis, Aurora, sama Chika." sahut Selena.
"Kalian berdua nggak ngajak gue? Jahat amat." ujar Shera.
Veline menatap sinis Shera. "Siapa suruh ke kelas Rendra nggak bilang bilang, ya udah gue sama Selena main ke MIPA 1."
Shera tersenyum idiot. "Oh iya, lupa gue."
"Anak baru itu di bully." ucap Selena, membuat Shera terkejut.
SMA Garuda Terpadu ada siswa yang di rundung? Bukannya sekolah ini sudah mencegahnya.
"Serius lo? Sama siapa?"
"Anak kelasnya sendiri, lah. Sumpil, gue baru tahu hari ini. Katanya, sih, anaknya udah nggak berangkat dua hari yang lalu, tapi hari ini berangkat." jawab Selena.
Veline menggigit bibir bawahnya. "Kasus nya sih sekarang udah lumayan banyak yang tahu, tapi masih belum ada yang berani ngadu ke Guru. Anak baru itu katanya terlalu tertutup, dia takut sama di perundung."
Shera menggebrak meja. Dia berjalan menghampiri cowok yang sama sedang belajar.
Asher yang menyadari kehadiran Shera pun mengangkat kepalanya. Salah satu alisnya terangkat, ada apa dengan gadis itu kali ini.
"Heh, ketos. Lo tahu di kelas sepuluh IPS 3 ada anak baru?" tanya Shera.
"Jelas tahu, dong. Kurang update, ya? Haha." ejek Asher.
Shera tertawa remeh. "Terus lo tahu nggak, kalau dia dirundung?" tanya nya.
Asher beralih menatap Shera. "Gue nggak salah denger? Kayak misi yang lo buat waktu itu, meningkatkan kembali kesadaran siswa untuk menghentikan Bullying. SMA Garuda Terpadu mencegah adanya siswa yang melakukan aksi perundungan." jawab nya dengan percaya diri.
"Lo yakin?" tanya Shera lagi.
Cowok itu mengangguk. Pembicaraan mereka berdua di rekam oleh anak anak kelas yang ada. Shera menatap kedua temannya, sedangkan mereka hanya mengendikkan bahu.
Kepalanya menoleh saat ada beberapa siswi yang lewat di depan kelasnya.
"Nggak tahu, sih, tapi katanya Caca hari ini berangkat." ucap salah satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Pemimpin Yang Handal
Teen Fiction______________ "Seorang pemimpin yang handal tidak akan menghitamkan mawar putihnya." Asher menatap Shera dengan lekat. "Gue tahu itu." *** Shera kira, bersekolah di sekolah yang sejak dulu ia inginkan akan menjadi sebuah kebahagiaan, namun ternyat...