Kehidupan Juan kembali seperti sedia kala, penuh dengan kekerasan fisik dan mental dari Jidan.
Penderitaannya semakin dalam setelah mengetahui kebenaran tentang ayah kandungnya. Namun, kini ia memiliki tempat berlindung yang baru—Dokter Candra.
Saat ini, Juan sedang bersama Dokter Candra, bersiap untuk menjalani cuci darah rutinnya. Di ruang rumah sakit yang dingin, Dokter Candra mempersiapkan alat-alat medis dengan cermat, sementara Juan duduk di kursi, merasa sedikit lebih tenang berada di dekat ayah kandungnya.
Meskipun hidupnya penuh dengan kekerasan dan bayang-bayang masa lalu, keberadaan Dokter Candra memberikan Juan secercah harapan dan rasa aman yang sebelumnya tak pernah ia rasakan.
Saat jarum mulai menusuk kulitnya, Juan menggenggam tangan Dokter Candra, merasa kuat dalam dukungan dan kasih sayang yang baru ia temukan.
Di tengah penderitaannya, ia tahu bahwa setidaknya ada orang yang benar-benar peduli padanya.
"Tahan, ya. Prosesnya seperti biasa selama 4 jam. Ayah disini, kamu nggak perlu takut buat cuci darah lagi. Ayah bakal pastikan kamu sembuh dari penyakit ini."
Mendengar kata "ayah" dari Dokter Candra membuat hati Juan menghangat. Ia bertanya-tanya, mengapa tidak dari dulu ia mengetahui bahwa Dokter Candra adalah ayah kandungnya.
Mungkin, hidupnya akan terasa sedikit lebih ringan. Selama empat jam itu, Juan menjalani prosedur cuci darah dengan tenang.
Juan datang ditemani oleh Olivia, seorang gadis yang memaksa untuk mengantarnya. Kebetulan hari itu mereka bekerja part time bersama, jadi sekalian saja Olivia menemaninya ke rumah sakit.
Juan duduk di kursi, menjalani prosedur cuci darahnya dengan Olivia di sampingnya. Suasana ruangan rumah sakit yang dingin sedikit mencair dengan kehadiran Olivia, yang selalu berusaha membuat Juan merasa lebih baik.
"Ada sesuatu yang harus Juan ceritain sama Oliv," kata Juan, suaranya pelan namun serius.
Olivia menatap Juan dengan perhatian. "Apa? Lo tau kalo lo bisa cerita apa aja sama gue."
Juan menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Ayah kandung Juan... sebenarnya adalah Dokter Candra."
Olivia terkejut, matanya melebar. "Dokter Candra? Maksud lo, dokter yang selalu ngerawat lo?"
Juan mengangguk. "Iya. Juan baru-baru ini mengetahuinya. Selama ini, Juan hidup dalam kebohongan. Ayah Jidan bukan ayah kandung Juan."
Olivia terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi itu. "Itu pasti berat buat lo."
"Emang. Semua ini rumit banget. Tapi, enggak tau kenapa, waktu Juan tau kalo Dokter Candra adalah ayah Juan bikin hati Juan jadi lebih tenang. Dia selalu ada buat Juan, bahkan sebelum Juan tahu kebenarannya."
Olivia mengangguk, memahami perasaan Juan. "Lo berhak tahu kebenaran, Juan. Dan lo berhak merasa dicintai. Dokter Candra jelas peduli sama lo."
Juan tersenyum lemah. "Iya, dia selalu berusaha yang terbaik buat Juan. Dan sekarang, Juan merasa sedikit lebih kuat karna tau dia adalah ayah kandung Juan."
KAMU SEDANG MEMBACA
A LITTLE HOPE || END
Teen Fiction"Maaf, Juan udah berusaha. Tapi penyakit 'gagal ginjal' ini seakan-akan ingin membunuh Juan detik ini juga." "Jangan ngomong gitu, Juan harus inget kalo Juan punya lima sodara yang siap donorin ginjalnya sama Juan kapanpun itu!" Di tengah cobaan y...