Snap

12 2 0
                                    

Di kamar, lampu gelap, kasur yang habis terpakai. Amy dipersilahkan ke atas ranjang, Steve mempersiapkan tempat dengan laptopnya. Steve sangat excited, Amy merasa lebih leluasa sekarang setelah mengetahui jalan pikir Steve.

Steve berbaring santai di atas ranjang, Amy lanjut di sampingnya menempel. Dalam dekapan Steve, sengaja, Amy ingin membuktikan apakah alur yang diinginkan Steve benar kesana.

Steve merespon riang, tidak ada gerakan nakal. Fokusnya pada acara yang segera dimulai. Sejenak mereka terhipnotis pada layar melanjutkan episode 5.

Berjalan hampir setengah jam, adegan vulgar khas GOT muncul. Tegang dirasa Amy, melihat situasi, Steve masih fokus santai. Sampai mereka melewati adegan adu mekanik. Amy mengeluarkan kekehannya, tertawa menutupi canggung.

 Amy mengeluarkan kekehannya, tertawa menutupi canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Steve terkekeh sebentar, "You are mine." Steve berbisik menggigit telinga Amy, nampak menirukan adegan Ramsay si bajing4n dari keluarga Bolton. Dibuat merinding, Amy tak mau dibuat terlena. Tertawa Amy mendorong wajah Steve yang persis meniru akting Ramsay.

Nampak masih dalam permainan, Amy terpikir membalasnya dengan akting Myranda tadi. Steve yang kian mendekatkan wajahnya, segera disosor bibirnya. Amy menggigit bibir Steve kuat. Steve kaget agak kesakitan. Amy tertawa melihatnya.

"Weeeii, enggak berdarah kan ini?" Steve menahan tawa.
"Mau dibuat berdarah?" Amy menantang sambil terkekeh.

Candaan tadi menyenangkan bagi keduanya. Kini mereka nampak makin nyaman dalam posisi kian menempel melanjutkan episode mereka.

Episode yang panjang, kantuk menerjang. Setelah masing-masing menyerah dengan mata berat, memutuskan bubar. Amy teler, Steve segera meletakan laptopnya, kembali ke kasur, menyelimuti Amy, mendekapnya dalam selimut. Mereka terlelap dalam tidur.

- -

Pagi hari di kasur berdua, Amy merasa sangat nyaman. Bersyukur tidak ada hal liar terjadi semalam. Merasa bersalah sudah mencurigai Steve.

Steve tidur nyenyak, masih mendekap. Steve seperti bocah imut. Amy ingin mengelus kepalanya. Gerakan Amy membuatnya terbangun.

Steve memandang Amy tersenyum, lanjut memejamkan mata, lebih erat lagi memeluk Amy. "Amy... kita bisa jadi kekasih?" Pertanyaan Steve mengejutkan.

"Maksudnya?" Amy membalas bingung.

"Sekarang aku jadi kekasihmu. Kamu kekasihku." Steve menjawab.

'Ha... kekasih?' Seakan kalimat itu diluar kamus Amy.
Bingung merespon.

"Oh... maksudnya untuk sekarang?" Lanjutnya.

"Hahaha... funny, I want to be your man." Penjelasan Steve lebih jelas.

Bergejolak memikirkan.

Amy teringat akan Remy.

Tapi keadaan terdesak.

Chocolate DelayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang