"Aku maafin kamu, tapi aku belum ngakuin kamu lagi." Amy memilih mengancam.
"Aku terima beib, aku terima. Thank you udah maafin aku. When I'm done, I'll come to you." Steve mempertegas.
Steve mendesak Amy untuk bermalam di hotel, meski tanpanya. Amy enggan, menolak dengan tegas. Amy memilih untuk pulang.
Penuh cek-cok di akhir, Steve akhirnya menyerah dengan khawatir, tak dapat menahan Amy. Steve yang terpaksa turun dari mobil, tak berdaya melepaskan kepergian Amy.
Amy sedih sepanjang jalan malam yang dingin dan gelap sepi.
***
Beberapa hari setelah malam itu, Amy dalam sendu, masih terpikirkan Steve.
Pesan dari Steve belum dibalasnya beberapa hari ini. Steve tak hentinya mencari Amy.
Hingga tiba-tiba Steve memberi kabar akan mampir sebentar ke rumah Amy, dalam rangka tempat pertandingan basket hari ini akan melewati kota Amy.
Membaca itu, Amy berdebar, menunggu kedatangannya di depan pintu rumah.Amy terkejut ketika melihat mobil Steve sampai di depan gerbang. Steve tak sendiri, melainkan bersama timnya. Nampak Steve turun, membawa bingkisan bunga dan cokelat yang cantik. Steve membawa kepada Amy, hendak menyerahkannya. Dengan romantis, meski terdesak waktu, Steve sempat memeluk Amy yang masih syok di depan gerbang yang terbuka.
Amy malu jika menunjukan seteru mereka dihadapan yang lain, sedangkan dalam momen ini, Steve telah mendeklarasikan hubungan mereka. Hal yang dinantikan Amy.
Dengan lembut dan senyum manis, Amy menerima pemberian Steve. Membiarkan Steve mengecup pipinya. Masih tersipu malu, Amy melepaskan kepergian Steve, mendoakan yang terbaik baginya dalam pertandingan.
Seraya mata Amy memandangi sekitar, Amy menjumpai pandangan dingin dari arah Bobby. Baru tesadar akan keberadaan Bobby di belakang yang lainnya. Pandangan Bobby memberi misteri pada Amy, tapi segera hal itu dilupakannya.
Amy kembali ke dalam rumah, terkesima pada benda di tangannya. Merasa jatuh cinta lagi pada Steve. Amy berselfie dengan buket ditangannya, memberi semangat pada Steve melalui postingan di instagramnya.
Meninggalkan postingan itu seharian, Amy membuat kawan jagad maya-nya terkesima dengan perlakuan Steve padanya. Amy sedikit berbangga hati dengan Steve, sehingga bisa menunjukkan sisi baik Steve pada khalayak.
- -
Sampai malam dihabiskannya waktu bersama Carlos dan Keanu.
Malam tiba tanpa disadarinya, seharian tanpa kabar dari Steve setelah siang tadi. Tapi kini Amy sudah merasa tenang. Mempercayai Steve.
Amy dapat mengistirahatkan badannya di sofa ruang tamu dalam keheningan rumahnya. Amy menumpuk banyak notifikasi. Membacanya satu per satu, membalas tiap komentar di postingannya.
Notifikasi baru muncul dihadapan Amy, direct message di insta, dari akun yang tidak di follow-nya. Sebelum membuka pesan itu, Amy stalking profile-nya. Wanita dengan rambut sebahu, rambut bergelombang, sedikit berisi, kulit sawo matang.
Amy tak juga mengenalinya.
Penasaran dengan DM wanita itu, segera dibukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Delay
Teen FictionTerus berharap, menunggu, dibuat bertanya-tanya. Amy tak tahu perasaan Remy kepadanya. Tidak percaya diri, takut, dan malu. Bagaimana cara menyatakan perasaan pada sahabatnya? Apa lagi doi sosok cowok cool, cuek, dan pendiam. Amy kesulitan menghada...